FintalkUpdate News

10 Perusahaan Dunia yang Paling Banyak PHK di 2025, Sebab dan Dampaknya

Tahun 2025 menjadi bab baru dalam restructuring global, sejumlah perusahaan besar memimpin gelombang PHK massal akibat percepatan adopsi AI dan tekanan ekonomi.

Menurut laporan World Economic Forum, sekitar 41% perusahaan global memperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan mereka dalam lima tahun ke depan, seiring percepatan adopsi teknologi kecerdasan buatan. Tren ini sudah banyak terlihat pada praktik bisnis tahun 2025. Mulai dari sektor teknologi hingga ritel dan energi, perusahaan-perusahaan besar memangkas banyak posisi.

Di sektor teknologi, Microsoft dan Intel menjadi sorotan utama. Intel dikabarkan memangkas sekitar 15–20% tenaga kerjanya di divisi Foundry, sementara Microsoft telah melakukan beberapa gelombang PHK, termasuk sekitar 9.000 karyawan pada Juli lalu. Meta juga menjalankan PHK berdasarkan performa, membidik “low-performers” setelah sebelumnya telah mengurangi ribuan pekerja sejak 2022.

Lalu ada UPS yang memecat sekitar 20.000 pegawainya demi mempercepat otomatisasi dan efisiensi operasional. Di industri energi, BP merampingkan sekitar 7.700 posisi, sedangkan Chevron menyisir 15–20% jumlah karyawannya hingga tahun 2026—keduanya menyesuaikan diri dengan gejolak harga minyak dan strategi efisiensi.

Perusahaan lain dari sektor ritel dan manufaktur, seperti Adidas, Burberry, dan Estée Lauder, juga turut merumahkan puluhan hingga ribuan pekerja, sejalan dengan penurunan penjualan dan upaya restrukturisasi. Automattic, induk Tumblr dan WordPress, menyesuaikan 16% struktur besarnya karena persaingan ketat di dunia digital.

Fenomena ini tak hanya soal biaya yang harus ditekan. General trend ini mencerminkan transformasi ekonomi: AI dan otomatisasi mempercepat penggantian peran-peran tradisional, bahkan di perusahaan-perusahaan yang dulu dianggap mapan.


10 Perusahaan dengan PHK Terbesar di 2025

  1. Intel – Pangkas 15–20% dari pekerja, terutama di bidang manufaktur.
  2. Microsoft – Gelombang PHK besar di berbagai divisi, termasuk tim Xbox.
  3. Meta – Kurangi sekitar 5% tenaga kerja untuk meningkatkan efisiensi.
  4. UPS – PHK hampir 20.000 posisi untuk mempercepat otomasi.
  5. BP – Pangkas 7.700 posisi, termasuk kontraktor, demi restrukturisasi.
  6. Chevron – Rencanakan pengurangan hingga 9.000 pekerjaan pada 2026.
  7. Adidas – Perampingan 500 staf di kantor pusat di Jerman.
  8. Automattic – Kurangi 16% jumlah pekerja karena kompetisi digital.
  9. Burberry – Hilangkan sekitar 1.700 posisi, sekitar 18% tenaga kerja globalnya.
  10. Starbucks – PHK 1.100 staf korporat dalam rangka efisiensi.
Read More  Gelombang Panas Ekstrem di Pakistan: Ancaman Global yang Bisa Terjadi di Indonesia

Perusahaan lainnya seperti Block, Wayfair, Salesforce, dan Boeing juga melakukan PHK signifikan, menandai bahwa pemangkasan tenaga kerja kini terjadi hampir di semua sektor, dipicu oleh kebutuhan untuk menyeimbangkan biaya operasional, mengadopsi teknologi otomatis, dan menjaga daya saing di pasar.

Tekanan ekonomi global, tren digitalisasi cepat, hingga persaingan global mendorong perusahaan besar melakukan restrukturisasi besar. AI menjadi katalis—tidak hanya menggantikan peran manusia, tapi juga menuntut perusahaan agar lebih ramping dan responsif terhadap perubahan.


Back to top button