HealthcareUpdate News

10 Negara dengan Kualitas Tidur Terbaik di Dunia Menurut Survei IKEA, Indonesia Masuk Peringkat Dua

Survei IKEA Sleep Score 2025 menempatkan Indonesia di posisi kedua dunia dalam kualitas tidur, hanya kalah dari Tiongkok.

Survei bertajuk IKEA Sleep Report 2025 dilakukan bersama lembaga riset independen GlobeScan dengan melibatkan lebih dari 55.000 responden dari 57 negara dan wilayah tempat IKEA beroperasi. Survei ini menggunakan metode Sleep Score yang menilai kualitas tidur berdasarkan lima faktor: kualitas subjektif, durasi tidur, frekuensi terbangun, waktu tertidur, dan kondisi tubuh serta pikiran saat bangun.

Hasilnya menunjukkan dominasi negara-negara Asia dalam daftar sepuluh besar kualitas tidur terbaik di dunia. Berikut urutannya berdasarkan skor rata-rata:
Tiongkok (74), Indonesia (71), Mesir (70), Kuwait (68), India (67), Uni Emirat Arab (66), Yunani (65), Arab Saudi (64), Turki (63), dan Filipina (62).

Posisi Indonesia di peringkat kedua mencerminkan tingkat kepuasan tidur yang tinggi dibandingkan banyak negara lain. Laporan IKEA menyebut, masyarakat Indonesia memiliki skor tinggi pada aspek “kondisi saat bangun pagi” dan “kualitas subjektif tidur”. Lingkungan kamar tidur yang nyaman, kebiasaan tidur teratur, serta kesadaran akan pentingnya istirahat disebut menjadi faktor pendukungnya.

Pakar kesehatan tidur dari Sleep Disorder Clinic Jakarta, dr. Andreas Prasadja, menjelaskan bahwa kualitas tidur tidak semata-mata diukur dari lamanya waktu tidur. “Kualitas tidur adalah seberapa pulih tubuh dan pikiran ketika bangun. Banyak orang tidur lama, tetapi tidak merasa segar karena kualitasnya buruk,” ujarnya).

dr. Andreas menambahkan, kualitas tidur yang baik berperan penting dalam menjaga kesehatan otak, sistem imun, dan kestabilan emosi. “Tidur adalah waktu bagi otak membersihkan racun metabolik dan memperkuat memori. Jika terganggu, dampaknya bisa jangka panjang,” katanya.

Read More  High Heels dan Risiko Varises: Tips Cerdas Cegah Sejak Dini

Menurut laporan yang sama, IKEA juga menyoroti bahwa semakin tinggi tingkat stres dan penggunaan gawai menjelang tidur, semakin rendah skor tidur seseorang. Namun di negara-negara Asia seperti Indonesia dan Tiongkok, kebiasaan tidur siang singkat dan rutinitas religius sebelum tidur disebut ikut membantu meningkatkan kualitas istirahat.

Temuan ini menjadi pengingat bahwa tidur bukan sekadar kebutuhan biologis, melainkan fondasi penting bagi kesehatan dan produktivitas. Meski mendapat skor tinggi, pakar menilai masyarakat Indonesia tetap perlu menjaga konsistensi jam tidur, membatasi paparan layar sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan kamar yang tenang agar kualitas tidur tetap optimal.

Back to top button