FintalkUpdate News

5 Kesalahan Keuangan yang Baru Disadari Saat Terlambat, Hindari Sebelum Terjebak

Banyak orang baru menyadari kesalahan dalam mengelola keuangan ketika sudah terlanjur terlilit utang atau kehilangan kesempatan berinvestasi.

Mengatur keuangan pribadi bukan sekadar soal menabung, tetapi juga memahami bagaimana uang bekerja untuk jangka panjang. Sayangnya, menurut laporan New Traser U, sebagian besar orang baru menyadari kesalahan mereka dalam mengelola keuangan setelah dampaknya terasa nyata—entah karena gagal menyiapkan dana darurat, salah memilih investasi, atau hidup di luar kemampuan.

Pakar keuangan Dave Ramsey, penulis buku The Total Money Makeover, menyebut bahwa kesalahan finansial umumnya muncul dari kurangnya disiplin dan perencanaan jangka panjang. “Masalah keuangan tidak terjadi karena kurangnya penghasilan, tetapi karena kurangnya arah dan kebiasaan,” ujarnya.

Berikut ini lima kesalahan keuangan yang paling sering disesali banyak orang menurut hasil studi tersebut:

Pertama, tidak punya dana darurat. Banyak orang menganggap tabungan dan dana darurat sama, padahal keduanya berbeda. Dana darurat seharusnya disiapkan khusus untuk situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan mendadak. Dave Ramsey menyarankan setiap orang memiliki dana darurat minimal setara tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin.

Kedua, terlalu banyak berutang konsumtif. Kartu kredit, cicilan kendaraan, atau paylater seringkali dianggap solusi cepat, padahal bisa jadi jerat jangka panjang. “Setiap kali kamu berutang untuk gaya hidup, kamu meminjam masa depanmu untuk membayar masa kini,” tegas Ramsey.

Ketiga, menunda investasi terlalu lama. Banyak anak muda berpikir investasi bisa dilakukan nanti ketika penghasilan besar, padahal waktu adalah faktor terpenting dalam membangun kekayaan. Dengan prinsip compound interest, uang yang diinvestasikan lebih awal akan tumbuh jauh lebih besar dibandingkan investasi dalam jumlah besar di usia lanjut.

Read More  Nasib Pekerja Bergaji di Bawah UMP: Terjerat Utang, dan Bekerja Tanpa Perlindungan

Keempat, tidak memahami arus kas pribadi. Banyak orang tidak tahu secara pasti ke mana uang mereka pergi setiap bulan. Akibatnya, sulit membuat prioritas antara kebutuhan dan keinginan. Ramsey menyarankan kebiasaan sederhana: catat semua pengeluaran dan buat anggaran sebelum uang keluar.

Kelima, tidak menyiapkan rencana pensiun dan asuransi. Kesalahan ini sering disadari saat usia sudah tidak produktif. Padahal, menyiapkan perlindungan finansial seperti asuransi kesehatan dan dana pensiun sejak dini akan menghindarkan seseorang dari beban finansial di masa tua.

Studi New Traser U juga menegaskan bahwa kesadaran finansial harus dimulai sejak dini, terutama di era digital di mana konsumsi sering dipengaruhi oleh tren media sosial. Mengatur keuangan bukan sekadar soal berhemat, tetapi juga tentang mengelola risiko dan menciptakan kebebasan finansial di masa depan.

Dave Ramsey menutup dengan pesan yang sederhana namun kuat: “Jika kamu tidak mengatur uangmu, maka uangmu yang akan mengatur hidupmu.”

Back to top button