HealthcareUpdate News

70 Persen Kasus Kanker di Indonesia Terdeteksi Stadium Lanjut, Skrining Jadi Kunci

Sebanyak 70 persen kasus kanker di Indonesia baru terdeteksi pada stadium lanjut, terutama karena rendahnya skrining dan sikap 'denial' masyarakat.

Kanker masih menjadi salah satu penyakit mematikan di Indonesia. Data terbaru menunjukkan sekitar 70 persen kasus kanker di Tanah Air baru terdeteksi ketika sudah berada di stadium lanjut. Kondisi ini memperbesar risiko komplikasi, membuat pengobatan lebih sulit, sekaligus menurunkan angka harapan hidup pasien.

Menurut Kementerian Kesehatan, rendahnya angka skrining serta sikap ‘denial’ atau penolakan untuk memeriksakan diri menjadi penyebab utama keterlambatan deteksi kanker. Banyak masyarakat yang merasa sehat sehingga enggan melakukan pemeriksaan dini, padahal gejala awal kanker sering kali tidak terlihat atau terasa.

Khusus kanker payudara, yang menjadi salah satu jenis kanker paling banyak diderita perempuan di Indonesia, pencegahan dapat dilakukan dengan langkah sederhana namun konsisten. Melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin setiap bulan bisa membantu mengenali adanya benjolan atau perubahan. Selain itu, pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) yang dilakukan tenaga kesehatan perlu dijadikan bagian dari kebiasaan pemeriksaan tahunan.

Gaya hidup sehat juga sangat berperan penting. Mengurangi konsumsi makanan olahan, memperbanyak sayur dan buah, menjaga berat badan ideal, serta rutin berolahraga terbukti dapat menurunkan risiko kanker. Tidak kalah penting, menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi konsumsi alkohol bisa memberi perlindungan tambahan bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Para ahli menekankan bahwa semakin dini kanker terdeteksi, semakin besar peluang untuk sembuh. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining kanker sejak usia produktif menjadi langkah strategis dalam menurunkan angka kematian akibat penyakit ini.

Read More  Klarna Menyesal Gantikan Karyawan dengan AI, Kini Rekrut Tenaga Manusia Lagi

Momentum peringatan kesehatan publik seperti Hari Kanker Sedunia perlu dimanfaatkan untuk mengingatkan kembali bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan deteksi dini, skrining rutin, dan gaya hidup sehat, risiko kanker—termasuk kanker payudara—bisa ditekan, sehingga kualitas hidup masyarakat Indonesia dapat meningkat.

Back to top button