TechnoUpdate News

Jet Suit: Teknologi Terbang Cepat, Efisien, dan Taktis

Jet suit bukan lagi mimpi fiksi ilmiah, teknologi ini kini hadir sebagai solusi mobilitas ekstrem, dari misi penyelamatan hingga demonstrasi militer.

Terbang seperti Iron Man kini bukan lagi sekadar adegan film. Teknologi jet suit—pakaian terbang bertenaga mesin jet mini—telah berkembang pesat dan mulai digunakan dalam berbagai sektor, dari militer hingga layanan darurat. Dengan kecepatan lebih dari 130 km/jam dan kemampuan manuver tinggi, jet suit membuka babak baru dalam mobilitas manusia.

Demonstrasi Jet Suit terbaru dilakukan oleh Gravity Industries di atas kapal induk HMS Prince of Wales di Singapura pada 24 Juni 2025, dalam rangkaian peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Inggris–Singapura.

Jet suit generasi terbaru dikembangkan oleh perusahaan asal Inggris, Gravity Industries, yang dipimpin oleh Richard Browning. Teknologi ini menggunakan lima mesin turbin gas mini: dua di masing-masing lengan dan satu di punggung. Dengan desain ini, pengguna dapat mengendalikan arah dan kecepatan terbang hanya dengan gerakan tubuh.

“Jet suit memungkinkan manusia menjangkau lokasi ekstrem dalam hitungan detik. Ini bukan hanya soal kecepatan, tapi soal aksesibilitas dan efisiensi,” ujar Browning dalam wawancara dengan BBC Future.

Manfaat dan Kegunaan Jet Suit

Jet suit telah diuji dalam berbagai skenario nyata. Di Inggris, tim paramedis menggunakannya untuk menjangkau pasien di kawasan pegunungan Lake District. Tanpa jet suit, perjalanan ke lokasi bisa memakan waktu 30 menit. Dengan jet suit, waktu tempuh dipangkas menjadi hanya 90 detik.

Selain itu, jet suit juga digunakan dalam demonstrasi militer di atas kapal induk HMS Prince of Wales di Singapura pada Juni 2025. Aksi ini menunjukkan potensi jet suit dalam operasi lintas kapal, patroli perbatasan, dan penyelamatan laut.

Read More  Alternatif Investasi Selain Emas, Dari Saham hingga Aset Kripto

Menurut  Ikhsan Nugroho, pakar teknologi pertahanan dari Universitas Pertahanan Indonesia, jet suit memiliki potensi besar untuk negara kepulauan seperti Indonesia. “Bayangkan jika tim SAR bisa menjangkau pulau terpencil dalam hitungan menit, atau jika petugas medis bisa terbang langsung ke lokasi bencana tanpa menunggu helikopter,” jelasnya.

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi bahwa jet suit telah digunakan secara operasional di Indonesia. Namun, demonstrasi teknologi ini di kawasan Asia Tenggara—termasuk Singapura—menunjukkan bahwa adopsinya bukan hal yang mustahil.

“Indonesia punya kebutuhan geografis yang sangat cocok untuk teknologi ini, terutama untuk wilayah seperti Papua, Nusa Tenggara, dan Kalimantan,” tambah Dr. Ikhsan. Ia menyarankan agar pemerintah mulai menjajaki kerja sama riset dan uji coba terbatas, terutama untuk sektor SAR dan militer.

 Masa Depan Jet Suit di Indonesia

Dengan harga sekitar Rp6 miliar per unit, jet suit memang belum terjangkau untuk penggunaan massal. Namun, seperti halnya drone dan kendaraan listrik, harga teknologi ini diprediksi akan turun seiring peningkatan produksi dan adopsi global.

Jet suit bukan hanya simbol kemajuan teknologi, tapi juga solusi nyata untuk tantangan mobilitas di medan ekstrem. Jika dikembangkan dengan pendekatan inklusif dan strategis, Indonesia bisa menjadi salah satu negara pertama di Asia yang mengintegrasikan jet suit ke dalam sistem transportasi dan tanggap darurat nasional.

Back to top button