Indonesia Masuk Lima Besar Pengguna Ponsel Terbanyak di Dunia
Dengan lebih dari 187 juta pengguna ponsel, Indonesia menempati posisi keempat dunia. Pertumbuhan ini mencerminkan potensi ekonomi digital yang besar, namun juga membawa tantangan baru dalam tata kelola teknologi.

Indonesia resmi masuk dalam jajaran lima besar negara dengan jumlah pengguna ponsel terbanyak di dunia. Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Exploding Topics dan dipublikasikan oleh Kompas Tekno, Indonesia menempati posisi keempat dengan total 187,7 juta pengguna ponsel dari populasi sekitar 275,5 juta jiwa. Ini berarti tingkat penetrasi smartphone di Indonesia mencapai 68,1 persen.
China masih memimpin dengan 974,69 juta pengguna, disusul India dengan 659 juta, dan Amerika Serikat di posisi ketiga dengan 276,14 juta pengguna. Namun, Indonesia menjadi satu-satunya negara berkembang di Asia Tenggara yang masuk dalam daftar lima besar ini.
Menariknya, meskipun China dan India memiliki jumlah pengguna terbanyak secara absolut, Amerika Serikat memiliki tingkat penetrasi tertinggi di antara lima besar. Sementara itu, Indonesia menempati posisi keempat, mengungguli negara-negara maju lainnya dalam jumlah pengguna aktif.
Menurut Dr. Inayah Rahmadi, peneliti dari ASEAN Future Lab, posisi ini mencerminkan kekuatan demografis dan adopsi teknologi yang cepat. “Indonesia memiliki populasi muda yang adaptif terhadap teknologi. Ini adalah peluang besar untuk memperluas ekonomi digital dan layanan publik berbasis mobile,” ujarnya.
Namun, dominasi jumlah pengguna ponsel juga membawa konsekuensi. Di satu sisi, akses terhadap layanan keuangan digital, e-commerce, dan pendidikan daring menjadi lebih luas. Di sisi lain, tantangan seperti penyebaran hoaks, ketimpangan literasi digital, dan risiko keamanan data pribadi juga meningkat.
Ahmad Bustomi, Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo, menegaskan bahwa pertumbuhan ini harus diimbangi dengan kebijakan yang progresif. “Kita tidak bisa hanya mengejar angka penetrasi. Literasi digital, perlindungan data, dan etika bermedia harus menjadi prioritas,” jelasnya.
Indonesia juga diprediksi akan terus naik peringkat dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan ekspansi jaringan 5G dan penetrasi perangkat murah di wilayah timur Indonesia. Namun, para ahli mengingatkan bahwa keberhasilan bukan hanya soal jumlah perangkat, tetapi bagaimana teknologi digunakan untuk memberdayakan masyarakat.
“Pertanyaannya bukan berapa banyak ponsel yang aktif, tapi seberapa besar teknologi ini mengubah hidup orang menjadi lebih baik,” kata Rita Anjani, Direktur Center for Digital Society (CfDS) UGM.
Dengan posisi strategis ini, Indonesia berada di persimpangan penting: menjadi pemimpin digital Asia atau sekadar pasar konsumsi teknologi global. Jawabannya akan ditentukan oleh langkah kebijakan hari ini—dan kesiapan masyarakat untuk menjadi pengguna yang cerdas dan bertanggung jawab.
Berikut lima negara dengan jumlah pengguna ponsel (smartphone) terbanyak di dunia per 2025:
- China
- Pengguna: 974,69 juta
- Populasi: 1,43 miliar
- Penetrasi smartphone: 68,4%
- India
- Pengguna: 659 juta
- Populasi: 1,42 miliar
- Penetrasi: 46,5%
- Amerika Serikat
- Pengguna: 276,14 juta
- Populasi: 338,29 juta
- Penetrasi: 81,6%
- Indonesia
- Pengguna: 187,7 juta
- Populasi: 275,5 juta
- Penetrasi: 68,1%
- Brasil
- Pengguna: 143,43 juta
- Populasi: 215,31 juta
- Penetrasi: 66,6%