TechnoUpdate News

Anthropic Luncurkan Claude Sonnet 4.5 yang Bisa Koding Nonstop 30 Jam

Claude Sonnet 4.5 dari Anthropic diklaim mampu melakukan sesi coding otomatis selama lebih dari 30 jam tanpa henti, membuka era baru dalam kapabilitas AI.

Anthropic, perusahaan AI asal San Francisco, baru saja merilis Claude Sonnet 4.5, model terbaru yang dirancang khusus untuk kebutuhan produksi perangkat lunak dan kerja otonom jangka panjang. Model ini mencuri perhatian karena berhasil melakukan sesi coding mandiri selama lebih dari 30 jam nonstop tanpa campur tangan manusia. Durasi tersebut lima kali lebih lama dibanding pendahulunya, Claude Opus 4, yang hanya mampu bertahan sekitar tujuh jam dalam mode kerja otonom.

Dalam uji coba internal, Claude Sonnet 4.5 mampu menghasilkan aplikasi lengkap dengan lebih dari 11.000 baris kode, melakukan audit keamanan siber, menyiapkan basis data, hingga membeli domain internet. Semua proses itu dilakukan secara berurutan dan konsisten, memperlihatkan bagaimana AI kini tidak hanya bisa menulis potongan kode, tetapi juga mengeksekusi proyek perangkat lunak dari awal hingga akhir. Keberhasilan ini membuat banyak analis menilai Sonnet 4.5 sebagai salah satu tonggak penting dalam evolusi AI agents.

Anthropic menyebut bahwa Sonnet 4.5 dibangun dengan fokus pada alignment atau kesesuaian tujuan, sehingga hasil kerjanya lebih stabil, aman, dan minim kesalahan arah. Model ini dilatih dengan pendekatan constitutional AI, yakni metode yang memungkinkan AI membuat keputusan berdasarkan prinsip etika dan pedoman yang jelas. Dengan begitu, Sonnet 4.5 tidak hanya pintar secara teknis, tetapi juga lebih bisa “dipercaya” dalam pengambilan keputusan otonom.

Kemampuan coding nonstop ini tentu membuka peluang besar dalam industri. Bagi pengembang perangkat lunak, Claude Sonnet 4.5 bisa menjadi “rekan kerja digital” yang mampu menangani modul besar secara mandiri. Developer bisa mendelegasikan pekerjaan teknis berulang kepada AI dan fokus pada aspek desain, inovasi, serta strategi produk. Hal ini juga berpotensi memangkas waktu pengembangan software secara signifikan, terutama untuk perusahaan rintisan yang sering terbatas sumber daya.

Read More  Ancaman Jual-Beli Akun Kripto, Lindungi Data Pribadi Anda

Meski begitu, para pakar tetap menekankan pentingnya pengawasan manusia. AI yang bekerja selama puluhan jam tanpa henti memang efisien, tetapi kualitas dan keamanan kode tetap harus diaudit oleh engineer berpengalaman. Risiko bug tersembunyi, celah keamanan, hingga kompatibilitas sistem masih memerlukan sentuhan manusia untuk memastikan hasil akhir benar-benar andal. Dengan kata lain, Claude Sonnet 4.5 bisa menjadi asisten super cerdas, tetapi bukan pengganti total peran developer.

Peluncuran Claude Sonnet 4.5 juga memperlihatkan semakin ketatnya persaingan di dunia AI. Anthropic bersaing langsung dengan OpenAI, Google DeepMind, dan perusahaan teknologi lain yang juga mengembangkan agen AI otonom. Dengan klaim kemampuan coding 30 jam nonstop, Anthropic menempatkan diri di garis depan inovasi dan menunjukkan bahwa generative AI kini bergerak dari sekadar alat bantu percakapan menuju agen mandiri yang bisa mengerjakan tugas kompleks.

Jika dibandingkan dengan kompetitor, ChatGPT dari OpenAI memang lebih populer di kalangan umum dan sudah terintegrasi dengan berbagai platform, termasuk fitur belanja dan integrasi aplikasi kerja. Namun, ChatGPT belum menekankan pada ketahanan kerja otonom dalam durasi panjang seperti yang ditawarkan Claude Sonnet 4.5. Sementara itu, Google Gemini unggul dalam integrasi ekosistem Google, seperti pencarian, Gmail, dan Google Docs, tetapi masih berfokus pada produktivitas dan akses informasi. Dengan kemampuan coding nonstop hingga 30 jam, Anthropic mencoba menonjolkan keunggulan dalam sektor engineering AI yang berorientasi pada performa teknis tinggi.

Bagi industri teknologi, langkah Anthropic ini bisa mengubah peta kompetisi. AI yang sanggup bekerja panjang dan konsisten tidak hanya menarik bagi developer, tetapi juga perusahaan besar di bidang keuangan, kesehatan, hingga keamanan siber yang membutuhkan sistem otomatis cerdas dengan ketahanan tinggi. Tak heran jika banyak analis menyebut Claude Sonnet 4.5 sebagai “game changer” dalam perlombaan AI global.

Back to top button