HealthcareUpdate News

Ilmuwan China Temukan Varian Baru Virus Flu, WHO dan Kemenkes Minta Indonesia Tetap Waspada

lmuwan China mendeteksi varian flu baru yang berpotensi menular ke manusia. WHO dan Kementerian Kesehatan RI menyerukan kewaspadaan agar virus ini tidak menyebar ke Indonesia.

Kekhawatiran pandemi baru kembali mencuat setelah ilmuwan di China mendeteksi varian baru virus flu yang diduga dapat menular ke manusia dan berpotensi menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Para peneliti dari Changchun Veterinary Research Institute menemukan varian flu baru bernama Influenza D virus (IDV) strain D/HY11, yang sebelumnya diketahui hanya menyerang hewan ternak seperti sapi dan babi. Temuan ini mengejutkan komunitas ilmiah karena hasil penelitian menunjukkan virus tersebut mampu menginfeksi sel manusia dan menular lewat udara antar hewan percobaan seperti ferret, yang sering digunakan untuk memodelkan infeksi saluran pernapasan manusia.

Hasil pengujian darah terhadap 612 relawan di wilayah timur laut China juga memperlihatkan bahwa sekitar 74 persen di antaranya memiliki antibodi terhadap virus IDV. Angka ini menunjukkan bahwa paparan terhadap virus tersebut kemungkinan sudah terjadi secara luas di wilayah tersebut. Meski belum ada bukti kuat bahwa varian ini telah menular langsung antar manusia, para ilmuwan menilai bahwa potensi tersebut tetap perlu diwaspadai.

Menurut laporan World Health Organization (WHO) yang dikutip dari laman resminya, belum ada indikasi bahwa virus influenza D dapat menyebabkan wabah global dalam waktu dekat. Namun, WHO menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap virus yang berpotensi melompat antarspesies karena perubahan kecil dalam genetiknya bisa meningkatkan risiko penularan pada manusia. WHO juga mendorong negara-negara untuk memperkuat sistem laboratorium dan surveilans genomik agar deteksi dini dapat dilakukan secara efektif.

Read More  Utang PayLater RI Tembus Rp31,55 triliun, Keluarga Harus Melek Literasi Finansial

Bagi Indonesia, risiko penyebaran varian baru ini dinilai nyata namun belum mengkhawatirkan. Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus flu jenis baru tersebut di Indonesia. Pemerintah terus memantau perkembangan melalui jejaring laboratorium penyakit menular serta berkoordinasi dengan WHO dan otoritas kesehatan di kawasan Asia.

“Kementerian Kesehatan terus memperkuat sistem kewaspadaan dini penyakit zoonotik, terutama yang berasal dari hewan ternak. Pengawasan di pintu masuk negara seperti bandara dan pelabuhan juga kami tingkatkan untuk memastikan tidak ada penyakit menular baru yang lolos tanpa deteksi,” ujar dr. Syahril, Jumat (18/10).

Langkah-langkah pencegahan lain dilakukan melalui peningkatan biosekuriti di sektor peternakan, edukasi masyarakat, serta koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mengantisipasi potensi penyebaran penyakit dari hewan ke manusia. Indonesia juga disebut siap meningkatkan kapasitas riset dan laboratorium jika WHO meminta kerja sama pemantauan varian baru tersebut.

Meski belum ada tanda-tanda penyebaran luas, para ahli tetap mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan, rutin mencuci tangan, menggunakan masker di tempat ramai, serta melakukan vaksinasi flu musiman untuk meningkatkan imunitas terhadap virus influenza.

Fenomena kemunculan varian flu baru di China menjadi pengingat bahwa dunia masih berada dalam bayang-bayang risiko pandemi. Indonesia, dengan pengalaman menghadapi berbagai wabah seperti flu burung dan COVID-19, kini diharapkan bisa lebih tangguh menghadapi ancaman penyakit baru melalui deteksi cepat, transparansi informasi, dan kesiapsiagaan sistem kesehatan nasional.

Back to top button