FintalkTechnoUpdate News

AI dan Generative Tech: Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Digital di Asia Tenggara

Indonesia mencatat lonjakan signifikan dalam adopsi teknologi AI, menempatkannya sebagai pemain utama dalam transformasi ekonomi digital Asia Tenggara.

Kecerdasan buatan (AI) kini menjadi kekuatan utama yang membentuk masa depan negara-negara berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dengan populasi muda yang akrab teknologi serta infrastruktur digital yang semakin matang, pertumbuhan platform AI generatif seperti ChatGPT meningkat pesat. Menurut OpenAI, pengguna aktif mingguan ChatGPT di Indonesia naik tiga kali lipat dalam setahun terakhir, menempatkan Indonesia di lima besar secara global dalam penggunaan mingguan.

AI telah menyentuh berbagai aspek kehidupan — dari pendidikan, bisnis, industri kreatif, hingga pengambilan keputusan pribadi. Teknologi ini membantu mengatasi tantangan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui otomatisasi tugas dan peningkatan literasi digital.

Dalam diskusi yang diadakan oleh East Ventures, Roderick Purwana (Managing Partner) dan Aaron “Ronnie” Chatterji, Ph.D. (Chief Economist OpenAI) membahas peran penting AI dalam menumbuhkan ekonomi lokal. Ronnie menekankan bahwa kunci utama bukan hanya pada teknologi global, tetapi pada bagaimana para inovator lokal menyesuaikan dan mengimplementasikan teknologi tersebut dalam konteks budaya, sosial, dan ekonomi Indonesia.

Contohnya, startup seperti Ruangguru telah menjangkau 45 juta pengguna dengan solusi pendidikan digital berbasis AI yang adaptif dan relevan, termasuk di luar kota besar. Di sektor kesehatan, Nexmedis memanfaatkan AI untuk mempercepat diagnosis dan mengurangi pekerjaan administratif hingga 90% di lebih dari 80 kota/kabupaten, mayoritas berada di daerah terpencil.

Tak hanya itu, sektor ritel juga mendapat manfaat dari AI. GENEXYZ menghadirkan virtual influencer berbasis AI untuk kampanye pemasaran yang disesuaikan dengan gaya dan nilai lokal. Sementara bythen memungkinkan kreator membangun karakter digital personal yang bisa digunakan untuk konten, siaran langsung, hingga bisnis digital.

Read More  WHO Puji Indonesia: Angka Kematian Bayi dan Balita Turun 39 Persen

Menurut Ronnie, peluang terbesar dalam ekosistem AI justru berada di hilir — pada pemanfaatan spesifik untuk sektor seperti pendidikan, keuangan, kesehatan, dan ritel. Adaptasi AI secara lokal menciptakan solusi yang relevan dan berdaya guna tinggi, sekaligus menjadikan negara berkembang lebih gesit dan tangguh dalam mengembangkan perekonomian digitalnya.

East Ventures juga menyoroti pentingnya menyiapkan talenta masa depan yang mampu bekerja berdampingan dengan AI. Kolaborasi manusia dan mesin, terutama dalam aspek kreativitas, EQ, dan etika, akan menjadi pilar inovasi ke depan. Inisiatif seperti IndoBuild AI telah diluncurkan untuk memperkuat ekosistem inovasi lokal dan mempercepat adopsi teknologi AI melalui kolaborasi lintas sektor.

Dengan memperhatikan konteks lokal, biaya tenaga kerja, dan kesiapan infrastruktur, negara seperti Indonesia memerlukan strategi pengembangan AI yang khas—mulai dari insentif untuk startup, kebijakan inklusif, hingga investasi dalam pembangunan pusat data nasional.

East Ventures menegaskan keyakinannya terhadap peran AI sebagai katalis ekonomi digital dan menegaskan komitmen mereka untuk terus mendukung pertumbuhan startup di Asia Tenggara. Di tengah ketidakpastian global, mereka memilih untuk “menentang gravitasi” dan percaya bahwa masa depan inovasi digital ada di tangan para pionir dari Asia Tenggara.

Back to top button