Bedah Robotik Hadir di Indonesia , Ini Keuntungannya bagi Pasien
Teknologi bedah robotik kini sudah bisa dinikmati pasien di Indonesia, membuka babak baru dalam dunia medis dengan penyembuhan lebih cepat dan tingkat akurasi yang lebih tinggi.

Pagi itu di ruang operasi Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, suasana tampak berbeda. Di balik jendela kaca, bukan hanya tim dokter yang bekerja. Sebuah lengan robotik canggih dengan presisi tinggi ikut bergerak, membantu proses pembedahan. Sistem bedah robotik bernama Da Vinci Xi ini menjadi tonggak baru dunia kesehatan Indonesia. Bukan lagi sekadar impian, operasi dengan bantuan robot kini benar-benar bisa dilakukan di dalam negeri.
Teknologi bedah robotik ini membawa revolusi dalam dunia medis. Dengan bantuan lengan robot yang dikendalikan oleh dokter bedah, prosedur operasi menjadi jauh lebih presisi dan minim risiko. Gerakan robot mampu melakukan sayatan atau tindakan bedah yang sangat halus dan akurat, bahkan di area yang sulit dijangkau oleh tangan manusia.
Keuntungannya bagi pasien sangat besar. Operasi menjadi lebih minim invasif, yang artinya luka operasi lebih kecil, pendarahan lebih sedikit, dan risiko infeksi menurun drastis. Pasien pun bisa sembuh lebih cepat dibandingkan dengan operasi konvensional. Masa rawat inap di rumah sakit berkurang, dan waktu pemulihan pascaoperasi bisa dipersingkat hingga setengahnya. Ini sangat penting bagi pasien yang ingin cepat kembali beraktivitas tanpa khawatir komplikasi.
Siloam Hospitals bukan satu-satunya yang sudah mengadopsi teknologi ini. Sejak 2012, RSU Bunda Jakarta juga sudah menggunakan bedah robotik, terutama untuk operasi urologi dan kandungan. Di luar Jakarta, pemerintah juga membangun Pusat Bedah Robotik Nasional di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, sebagai bagian dari pengembangan layanan kesehatan berbasis teknologi tinggi di Indonesia.
Pada Agustus 2024, Indonesia bahkan mencatat sejarah sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang berhasil melakukan operasi telerobotik jarak jauh. Dokter urologi dari Bali berhasil mengoperasi pasien di Jakarta dengan jarak 1.200 km melalui teknologi 5G. Ini menjadi awal dari era telemedicine yang lebih canggih, membuka peluang akses bedah berkualitas tinggi bagi pasien di daerah terpencil tanpa harus datang ke kota besar.
Teknologi bedah robotik seperti Da Vinci Xi memiliki keunggulan dalam berbagai jenis operasi, mulai dari urologi, ginekologi, bedah digestif, hingga operasi jantung. Dengan visualisasi 3D beresolusi tinggi dan gerakan yang bisa diputar hingga 540 derajat, robot ini mampu membantu dokter melakukan tindakan yang nyaris mustahil dilakukan dengan tangan biasa.
Namun, meski teknologi ini menawarkan banyak keunggulan, tantangan tetap ada. Biaya pengadaan sistem bedah robotik masih tergolong mahal, mencapai puluhan miliar rupiah. Selain itu, diperlukan tenaga medis yang benar-benar terlatih untuk mengoperasikan sistem ini secara aman dan efektif. Karena itu, pemerintah bersama rumah sakit swasta dan negeri kini gencar melakukan pelatihan dokter serta perawat agar teknologi ini bisa diterapkan lebih luas.
Kehadiran bedah robotik di Indonesia adalah lompatan besar di dunia medis. Pasien kini tak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan operasi dengan teknologi mutakhir ini. Dengan semakin banyaknya rumah sakit yang mulai mengadopsi bedah robotik, masa depan layanan kesehatan di Indonesia bergerak menuju standar global—lebih cepat, lebih aman, dan lebih manusiawi.