FintalkUpdate News

Bitcoin Tembus Rp2 Miliar, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi, menembus Rp2 miliar, di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan lonjakan minat investor global.

Harga Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All-Time High/ATH) di level US$124.474 atau sekitar Rp2 miliar (kurs Rp16.089) pada Kamis (14/8). Pencapaian ini melampaui rekor sebelumnya di Juli sebesar US$122.838 (Rp1,97 miliar), sekaligus menjadikan Bitcoin sebagai aset terbesar keenam di dunia—mengungguli kapitalisasi pasar Alphabet (Google) dan Amazon.

Menurut data Tokocrypto, harga Bitcoin naik 7% dalam sepekan terakhir. Reli ini terjadi di tengah ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan September, dengan probabilitas di atas 90%. Bahkan, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, sempat menyebut peluang pemangkasan hingga 50 basis poin.

Penurunan suku bunga dinilai akan meningkatkan likuiditas pasar dan memperkuat minat investor terhadap aset berisiko, termasuk kripto. Sentimen positif juga diperkuat oleh data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat 2,7%, serta stabilnya Indeks Harga Produsen (PPI).

Seiring reli Bitcoin, aset kripto lain seperti Ethereum (ETH) ikut menguat hingga 28% dalam tujuh hari terakhir, mendekati rekor US$4.891. XRP juga mencatat kenaikan signifikan, didorong kejelasan regulasi pasca resolusi kasus SEC versus Ripple.

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menilai bahwa momentum kenaikan ini tidak hanya dipicu faktor makroekonomi, tetapi juga oleh dinamika pasar yang sehat. “Dari sisi order book, tekanan jual Bitcoin relatif tertahan meskipun harga mendekati puncak. Ini menandakan minat beli yang kuat dan potensi reli lanjutan jika tekanan jual mereda. Selain itu, iklim regulasi yang lebih ramah terhadap kripto di bawah pemerintahan AS saat ini semakin memperkuat sentimen positif investor,” jelas Fyqieh.

Read More  Macet Bukan Sekadar Gangguan Lalu Lintas, Polusi Bisa Rusak Tubuh dan Emosi

Ia juga menyebut beberapa variabel kunci yang mendorong lonjakan harga Bitcoin, seperti arus masuk dana ke ETF, adopsi institusional yang konsisten, dan latar belakang makroekonomi yang mendukung. Menurutnya, investor kini memandang Bitcoin tidak hanya sebagai aset pertumbuhan, tetapi juga sebagai lindung nilai inflasi yang efektif.

Dengan kapitalisasi pasar yang terus meningkat dan minat investor yang menguat, pelaku pasar kini menanti arah pergerakan Bitcoin selanjutnya: apakah akan melanjutkan penemuan harga baru atau mengalami koreksi setelah lonjakan cepat?

Back to top button