FintalkUpdate News

Dari Sumba ke Bali, Arya Properties Tawarkan Investasi Properti Ramah Investor Asing

Arya Properties muncul sebagai pemain baru yang mencuri perhatian di industri properti Indonesia dengan proyek bernilai tinggi, desain elegan, dan visi jangka panjang berbasis dampak.

Meski namanya masih tergolong baru di telinga publik Indonesia, Arya Properties telah menjelma menjadi salah satu pengembang properti paling dinamis di kawasan timur Indonesia. Dengan proyek-proyek strategis yang tersebar di Sumba, Lombok, Sumbawa, hingga Bali, perusahaan ini mengusung pendekatan berbeda: memadukan keindahan alam tropis, sentuhan desain elegan, pengelolaan profesional, dan legalitas properti yang jelas serta ramah bagi investor asing.

Didirikan oleh Petr Hemerka, pengusaha muda asal Republik Ceko kelahiran 1992, Arya Properties lahir dari mimpi untuk menciptakan properti yang bukan sekadar investasi, tetapi juga bermakna dan bertahan lama. Sebelum menapakkan kaki di Indonesia, Petr telah membangun bisnis percetakan, e-commerce, hingga properti di Eropa.

“Kami ingin membangun tempat yang masih relevan dan membanggakan bahkan 30 tahun dari sekarang. Ini bukan soal tren, tapi soal warisan dan kualitas hidup,” ujar Petr.

Perjalanan Arya Properties dimulai pada 2019, ketika Petr menjelajahi Asia Tenggara dan jatuh hati pada keaslian alam dan budaya Sumba. Dari sana, ia mulai membangun mimpi besar: menciptakan properti yang berakar pada nilai lokal namun siap untuk pasar global.

Hanya dalam waktu beberapa tahun, Arya Properties berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan:

  • 600+ vila telah dibangun atau tengah dikembangkan
  • Nilai proyek aktif mencapai USD 121 juta
  • 820+ tenaga kerja terlibat di sektor pengembangan dan hospitality

Salah satu proyek unggulan mereka, Arya Sumba Kodi Resort, bahkan dibangun hanya dalam 14 bulan di wilayah terpencil. Meski baru dibuka secara terbatas pada Juni 2025, tingkat okupasinya langsung menembus 90% selama musim liburan, menandai keberhasilan dalam eksekusi dan daya tarik pasar.

Read More  Jet Suit: Teknologi Terbang Cepat, Efisien, dan Taktis

Menariknya, semua properti Arya Properties dirancang dengan struktur leasehold hingga 80 tahun, serta layanan manajemen penuh—menjadi nilai tambah bagi investor internasional yang ingin berinvestasi tanpa kerumitan legal. Proyek-proyek mereka mencakup berbagai preferensi, dari managed apartments di Seminyak untuk passive income, hingga vila-vila privat di Sumbawa bagi mereka yang mencari ketenangan.

“Kami memilih lokasi yang belum banyak dilirik investor. Justru di situlah potensi besarnya—alam murni, komunitas yang tulus, dan ruang untuk membangun yang bermakna,” kata Petr.

Berbeda dengan banyak pendiri startup yang mengambil posisi pasif, Petr dikenal sangat hands-on: ia memimpin langsung inspeksi lapangan, mengawal rapat tim, hingga berkomunikasi langsung dengan calon investor.

Budaya kerja di Arya Properties pun kental dengan struktur, kedisiplinan, dan tanggung jawab pribadi. Aturan kerja termasuk larangan merokok di jam kerja, serta penerapan self-management sebagai bagian dari profesionalisme tim.

Visi Arya Properties tak berhenti di pengembangan vila. Perusahaan ini juga bersiap menghadirkan beach club, restoran farm-to-table, hingga pusat budaya yang mengangkat kerajinan lokal Sumba ke panggung global.

Semua ini dilakukan dengan satu tujuan: membangun ekosistem properti dan pariwisata yang berkelanjutan, memberdayakan komunitas lokal, dan memberi pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan maupun investor.

“Saya tidak tertarik menjadi yang terbesar. Saya ingin jadi yang paling bertanggung jawab, paling berintegritas, dan paling berdampak,” tutup Petr.

Dengan portofolio yang terus berkembang, visi jangka panjang, serta pendekatan yang humanis dan profesional, Arya Properties tengah menyiapkan panggung besar untuk redefinisi investasi properti di Indonesia—khususnya di kawasan timur yang selama ini belum banyak dijamah.

Back to top button