HealthcareUpdate News

Diabetes Tipe 5, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Untuk pertama kalinya, dunia medis internasional secara resmi mengakui keberadaan diabetes tipe 5—jenis baru diabetes yang berkaitan erat dengan malnutrisi dan selama ini kerap salah diagnosis.

Dunia medis internasional kini resmi mengakui keberadaan diabetes tipe 5, sebuah bentuk diabetes yang berbeda dari tipe 1 dan tipe 2. Penyakit ini terutama terkait dengan malnutrisi kronis dan telah lama tidak terdiagnosis dengan baik, meskipun diperkirakan memengaruhi hingga 25 juta orang di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Diabetes tipe 5, yang sebelumnya dikenal sebagai malnutrition-related diabetes mellitus atau Maturity-Onset Diabetes of the Young (MODY), ditandai dengan produksi insulin yang rendah akibat disfungsi sel beta pankreas. Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh autoimunitas dan tipe 2 yang terkait dengan resistensi insulin, tipe 5 muncul akibat kekurangan gizi yang menghambat produksi insulin. Kondisi ini sering kali menyerang remaja dan dewasa muda yang kurus, dengan indeks massa tubuh (IMT) di bawah 19, dan dapat bersifat turun-temurun dengan peluang 50% jika salah satu orang tua membawa gen terkait.

Profesor Meredith Hawkins dari Albert Einstein College of Medicine, yang memimpin penelitian global tentang diabetes tipe 5, menyatakan, “Pengakuan resmi oleh International Diabetes Federation (IDF) adalah langkah penting untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan yang selama ini kurang dipahami.”

Salah satu tantangan utama dalam menangani diabetes tipe 5 adalah seringnya kondisi ini salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 1. Pemberian insulin pada pasien tipe 5 dapat berbahaya karena tubuh mereka tidak mampu menyimpan energi dengan baik, sehingga dapat menyebabkan hipoglikemia yang parah. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan diagnosis yang lebih akurat dan penanganan yang tepat.

Read More  Zuckerberg Prediksi Era Media Sosial Akan Berakhir, Ini Penggantinya

Dr. Nihal Thomas dari Christian Medical College di India menambahkan, “Karena kurangnya pengakuan formal, kondisi ini telah lama kurang dipelajari dan sering salah didiagnosis.”

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyambut baik pengakuan resmi terhadap diabetes tipe 5. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Dr. Siti Nadia Tarmizi, menyatakan, “Pengakuan ini memberikan dasar yang kuat bagi kami untuk mengembangkan pedoman nasional dalam mendeteksi dan menangani diabetes tipe 5, terutama di daerah dengan tingkat malnutrisi yang tinggi.”

Saat ini, belum ada standar pengobatan yang baku untuk diabetes tipe 5. Namun, pendekatan yang disarankan meliputi diet tinggi protein dan rendah karbohidrat, serta suplementasi mikronutrien tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan terapi yang efektif dan terjangkau bagi penderita di negara berkembang.

Pengakuan resmi terhadap diabetes tipe 5 oleh IDF membuka jalan bagi peningkatan diagnosis, penelitian, dan penanganan penyakit ini secara global. Dengan langkah ini, diharapkan penderita diabetes tipe 5 dapat menerima perawatan yang lebih tepat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Langkah Pencegahan dan Pengobatan

Untuk diabetes akibat kekurangan gizi, pencegahan utamanya adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi sejak dini. Perbaikan gizi dan peningkatan akses makanan sehat bagi anak-anak di negara berkembang merupakan kunci untuk mencegah gangguan perkembangan pankreas.

Sementara itu, MODY tidak dapat dicegah karena sifatnya genetik. Namun, deteksi dini melalui skrining keluarga dan pemeriksaan genetik dapat membantu mengelola kondisi secara efektif sebelum menimbulkan komplikasi.

Diabetes Tipe 5 kini menjadi perhatian global, dengan 25 juta orang diperkirakan terdampak penyakit ini. Para ahli berharap pengakuan resmi ini akan membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dan strategi penanganan yang lebih efektif.

Back to top button