Dorong Transformasi Logistik Halal Digital Lewat Platform Berbasis AI, IoT, dan Blockchain
TransTRACK mempercepat digitalisasi rantai pasok halal melalui platform Halal Logistics Platform (HLP) yang memadukan teknologi AI, IoT, dan blockchain untuk menjaga integritas halal dari hulu hingga hilir.
Transformasi digital dalam industri logistik halal tengah memasuki babak baru. Melalui ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, TransTRACK, perusahaan teknologi (tech enabler) yang berfokus pada digitalisasi operasional armada kendaraan, menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekosistem halal nasional dengan menghadirkan solusi digital Halal Logistics Platform (HLP).
Platform ini dirancang untuk memastikan setiap tahap rantai pasok â mulai dari transportasi, penyimpanan, hingga distribusi produk halal â dapat diverifikasi secara digital dan terjaga integritas halalnya. Dengan dukungan Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan blockchain, sistem HLP memungkinkan proses pelacakan halal yang transparan, real-time, dan akuntabel.
Founder & CEO TransTRACK, Anggia Meisesari, mengatakan tahun 2024 menjadi momentum penting bagi kebangkitan logistik halal di Indonesia. âTransTRACK mendukung penuh kebijakan wajib sertifikasi halal oleh pemerintah. Langkah ini terbukti efektif karena jumlah perusahaan logistik bersertifikat halal meningkat pesat, mencapai lebih dari 1.039 perusahaan pada 2024,â ujarnya.
Padahal, pada 2022 hanya ada satu perusahaan logistik yang bersertifikat halal. Setahun kemudian naik menjadi 48, dan kini melonjak lebih dari seribu perusahaan. Menurut Anggia, lonjakan tersebut menandakan bahwa pasar kini menuntut ketertelusuran halal yang lebih transparan dan terintegrasi digital.
âKalau dulu halal dianggap sebagai nilai tambah, sekarang sudah menjadi business requirement. Artinya, halal bukan sekadar logo di kemasan, tetapi sistem operasi yang harus bisa diverifikasi dari awal hingga akhir,â jelas Anggia.
Melihat tren tersebut, TransTRACK menghadirkan HLP sebagai solusi digital terintegrasi untuk mendukung kebijakan pemerintah. Melalui sistem ini, seluruh proses rantai pasok dapat dipantau secara digital â mulai dari audit trail halal, sistem peringatan otomatis jika terjadi pelanggaran, hingga dashboard kepatuhan untuk memantau pergerakan produk halal.
Penerapan HLP telah dimulai di Malaysia melalui kerja sama strategis dengan PIJ Halal Ventures, mendukung implementasi Malaysia Halal Industry Master Plan 2030. âKami bangga menjadi teknologi integrator dalam pengembangan HLP yang mendukung sistem halal di Johor, mulai dari manufaktur hingga integrasi dengan pelabuhan dan bea cukai,â tutur Anggia.
Meski di Indonesia proyek ini belum dijalankan secara penuh, TransTRACK menjadikan implementasi di Malaysia sebagai model dan laboratorium pembelajaran untuk menyempurnakan sistem sebelum diterapkan di Tanah Air. âKami dapat menguji sistem secara real-time, termasuk integrasi antar lembaga dan respon terhadap insiden di lapangan,â katanya.
âBagi kami, HLP bukan hanya produk teknologi, tetapi sistem kepercayaan digital. Ke depan, kepercayaan inilah yang akan menjadi pembeda antara produk halal biasa dengan halal yang dapat dibuktikan melalui data dan transparansi,â tambah Anggia.
TransTRACK menargetkan untuk menjadikan HLP bukan sekadar platform nasional, tetapi standar baru logistik halal digital tingkat regional. Dengan pengalaman di Indonesia dan Malaysia, perusahaan optimistis sistem digital halal buatan Indonesia dapat diekspor ke negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan mitra dagang lainnya.
âKe depan, bukan hanya produk halalnya yang membanggakan Indonesia, tetapi juga sistem digital halal kita yang bisa menjadi benchmark bagi dunia,â tutup Anggia.





