FintalkUpdate News

Edukasi Jadi Kunci, Agar Investor Muda Tak Terjebak Emosi Saat Berinvestasi Bitcoin

Minat terhadap Bitcoin dan aset digital meningkat pesat di Indonesia. Namun, tanpa edukasi dan strategi yang matang, banyak investor muda terjebak keputusan emosional.

Minat terhadap Bitcoin dan aset digital di Indonesia terus meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, di balik popularitasnya di kalangan generasi muda dan investor ritel, muncul tantangan baru: bagaimana agar investasi kripto tidak terjebak dalam keputusan emosional atau spekulatif yang justru berujung kerugian.

Sebagai salah satu aset digital paling populer di dunia, Bitcoin memang dikenal memiliki volatilitas tinggi. Harganya bisa melonjak tajam, namun juga anjlok dalam waktu singkat. Kondisi inilah yang sering memicu keputusan impulsif dari investor pemula yang belum memahami dinamika pasar kripto secara mendalam.

Menurut Upbit Indonesia, edukasi menjadi kunci utama agar investor dapat bertindak lebih rasional dan strategis di tengah fluktuasi pasar yang ekstrem. Banyak kesalahan umum dilakukan oleh investor baru, mulai dari kurang riset sebelum membeli aset, mengikuti tren tanpa memahami teknologi di baliknya, hingga mengambil keputusan karena rasa takut atau serakah.

“Banyak investor membeli aset digital hanya karena ikut-ikutan, tanpa memahami fundamental dan risiko yang menyertainya. Padahal, riset yang matang sangat penting untuk menilai potensi jangka panjang suatu aset,” kata Resna Raniadi, Chief Operating Officer Upbit Indonesia.

Resna menjelaskan, keputusan berdasarkan emosi sering kali menyebabkan investor membeli di harga tertinggi dan menjual di saat panik. “Kami sering melihat investor terburu-buru masuk pasar saat harga naik, lalu panik ketika harga terkoreksi. Padahal, kedisiplinan dan strategi jangka panjang jauh lebih penting daripada mengejar keuntungan sesaat,” ujarnya.

Read More  Masa Depan Fashion Digital dengan Teknologi AI Generatif

Selain itu, penggunaan leverage atau margin trading secara berlebihan juga menjadi jebakan berisiko tinggi. Meskipun bisa memberikan keuntungan besar, fitur ini dapat menyebabkan kerugian signifikan jika pasar bergerak berlawanan arah. Karena itu, Resna menekankan pentingnya memahami pengelolaan risiko sebelum menggunakan instrumen berisiko tinggi tersebut.

Menurutnya, pasar kripto bukan sekadar tren, melainkan bagian dari evolusi sistem keuangan global yang menuntut pemahaman dan tanggung jawab. “Kripto adalah bentuk baru dari inovasi finansial. Setiap peluang selalu datang bersama risiko. Edukasi yang berkelanjutan membantu investor membuat keputusan yang lebih bijak serta tetap tenang menghadapi volatilitas pasar,” kata Resna.

Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan literasi kripto, Upbit Indonesia secara konsisten menjalankan berbagai inisiatif edukatif yang sejalan dengan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Upaya ini meliputi publikasi artikel edukasi di media nasional dan kanal media sosial, hingga penyelenggaraan campus roadshow di berbagai universitas di Indonesia untuk memperkenalkan ekosistem aset digital kepada generasi muda.

“Visi kami adalah membangun ekosistem kripto Indonesia yang aman, transparan, dan berdaya saing global. Semua ini hanya dapat terwujud jika masyarakat memahami cara berinvestasi dengan benar sejak awal,” tutup Resna.

Back to top button