Fexuprazan, Terobosan Baru Pengobatan GERD Kini Hadir di 30 Negara
Fexuprazan menjadi alternatif terbaru bagi penderita GERD dengan efek lebih cepat dan tahan lama dibandingkan terapi PPI yang ada.

Daewoong Pharmaceutical mengumumkan bahwa Fexuprazan, obat inovatif untuk refluks gastroesofageal (GERD), telah hadir di 30 negara. Sebagai terapi generasi terbaru, obat ini menawarkan solusi bagi pasien yang mengalami keterbatasan efektivitas dari obat golongan Proton Pump Inhibitor (PPI) yang selama ini menjadi standar pengobatan GERD.
Fexuprazan termasuk dalam golongan Potassium-Competitive Acid Blocker (P-CAB), jenis obat yang bekerja lebih cepat dan memiliki efek lebih tahan lama dibandingkan PPI. Berbeda dari PPI yang harus dikonsumsi sebelum makan, P-CAB dapat diminum kapan saja tanpa terpengaruh oleh makanan, sehingga lebih praktis dan nyaman bagi pasien. Keunggulan ini menjadikannya pilihan yang lebih efektif untuk mengatasi gejala GERD di malam hari, yang sering kali sulit dikendalikan dengan PPI.
Di Indonesia, pilihan terapi GERD masih terbatas, dengan prevalensi penyakit yang terus meningkat. Studi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Gastroenterology (April 2024) mencatat angka 67,9% kasus GERD pada tahun 2021, sementara penggunaan P-CAB masih kurang dari 1%. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan besar akan alternatif pengobatan yang lebih efektif dan nyaman bagi pasien.
Menjawab tantangan ini, Daewoong Pharmaceutical telah memulai uji klinis pertama terkait penggunaan P-CAB pada pasien GERD di Indonesia. Prof. Ari Fahrial Syam, Ketua Umum Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) sekaligus peneliti utama studi ini, menyatakan bahwa Fexuprazan terbukti lebih efektif dalam meredakan panas di dada (heartburn) dan refluks asam lambung dibandingkan dengan esomeprazole. “Obat ini cukup diminum satu kali sehari dan sangat menjanjikan sebagai opsi terapi yang inovatif,” ujarnya.
Ekspansi Global dan Pengakuan Internasional
Meski masih jarang terdengar di Indonesia, Fexuprazan telah meraih popularitas di berbagai negara. Dalam pertemuan United European Gastroenterology Week (UEGW) 2024, obat ini mendapat julukan “Korean Pill” karena kemudahannya dikonsumsi dan kepuasan tinggi dari pasien.
Memasuki tahun ketiganya sejak peluncuran, Fexuprazan mencatat penjualan global tahunan sebesar Rp 1,17 triliun dan kini tersedia di India, Korea Selatan, Meksiko, Chili, Ekuador, serta Filipina. Daewoong Pharmaceutical juga telah mengajukan izin edar di 19 negara lainnya dan menandatangani kontrak ekspor dengan 5 negara, dengan target ekspansi ke 100 negara pada tahun 2027.
Fexuprazan Sebagai Alternatif PPI
Sebagai terapi generasi baru, Fexuprazan dianggap mampu mengatasi kelemahan PPI. Dalam simposium “Fexuprazan Night” pada Juni 2025, lebih dari 100 ahli gastroenterologi dari berbagai negara berdiskusi mengenai pengobatan GERD terkini.
Dr. Michael F. Vaezi, dari Vanderbilt University Medical Center (AS), menjelaskan bahwa PPI memiliki kelemahan seperti waktu kerja yang lambat, kurang efektif di malam hari, perlu diminum sebelum makan, serta risiko efek samping jangka panjang. “Fexuprazan sebagai obat P-CAB menjadi salah satu alternatif efektif dalam mengatasi keterbatasan tersebut,” ujarnya.
Menurut riset terbaru dari firma pasar global BCC, nilai pasar P-CAB diperkirakan tumbuh dari USD 44,89 juta pada 2015 menjadi USD 1,38 miliar (sekitar IDR 22,47 triliun) pada tahun 2030.
Saat ini, Daewoong Pharmaceutical tengah dalam proses mendapatkan izin edar resmi di Indonesia, agar pasien GERD di Tanah Air dapat segera merasakan manfaat dari terapi inovatif ini. Baek In-Hyun, Kepala Divisi Bisnis Daewoong di Indonesia, menyatakan, “Fexuprazan adalah obat baru yang telah terbukti efektif secara global. Kami berkomitmen membawa pilihan pengobatan yang lebih cepat dan nyaman bagi pasien GERD di Indonesia.”
Dengan inovasi dan ekspansi ini, Fexuprazan berpotensi menjadi standar baru dalam pengobatan GERD secara global, termasuk di Indonesia.