FintalkUpdate News

Gaji UMR Bukan Halangan, Cara Cuan dari Saham Meski Gaji Pas-Pasan

Setiap akhir bulan, Yuniarti (27), pegawai administrasi di Jakarta Timur, selalu menyisihkan Rp150.000 dari gaji UMR-nya. Bukan untuk belanja atau nongkrong, tapi untuk membeli saham di aplikasi sekuritas. Sudah hampir dua tahun ini, ia rutin menyisihkan dana kecil setiap bulan, dan kini tabungan sahamnya sudah tumbuh lebih dari 35%.

“Awalnya iseng ikut teman, tapi ternyata hasilnya lumayan. Saya beli saham BBRI dan TLKM, dan nilainya terus naik,” katanya saat ditemui di CFD Sudirman, Minggu pagi (14/7). Ia menambahkan bahwa keuntungan dividen juga jadi alasan ia betah menabung lewat saham.

Fenomena seperti Yuniarti ternyata bukan kasus tunggal. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor ritel dengan usia 18–35 tahun meningkat signifikan, dan mayoritas di antaranya adalah karyawan dengan penghasilan Rp2 juta–Rp5 juta per bulan.

Sutopo Widodo, Direktur PT Indo Premier Sekuritas, membenarkan bahwa tren ini menunjukkan bahwa keterbatasan penghasilan bukan lagi alasan untuk tidak berinvestasi. “Sekarang, cukup dengan Rp100.000, seseorang sudah bisa membeli saham perusahaan besar. Yang penting konsisten, disiplin, dan pilih saham yang tepat,” ujarnya dalam webinar edukasi investasi, Selasa (9/7).

Sutopo menjelaskan bahwa dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), investor pemula bisa menyicil investasi tiap bulan di saham yang sama. “Dalam 5 tahun, hasilnya bisa mengejutkan, terutama kalau kamu masuk di saham yang punya fundamental bagus dan rajin bagi dividen.”

Simulasi yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia (IDX) menunjukkan bahwa menabung saham sebesar Rp150.000 per bulan di saham BBRI selama 5 tahun terakhir bisa menghasilkan cuan lebih dari Rp15 juta, atau naik hampir dua kali lipat dari total modal awal sekitar Rp9 juta.

Read More  Daewoong dan CGBIO Perluas Pelatihan Estetika Medis di Indonesia

Namun, investasi tetap butuh pengetahuan. Ellen May, analis saham dan pendiri Ellen May Institute, menyarankan agar pemula tidak asal beli. “Pilih saham dari indeks LQ45 atau IDX30. Itu perusahaan besar, sehat, dan likuid. Mulai dari situ. Jangan tergoda saham gorengan,” ujarnya.

Ellen juga mengingatkan agar investor UMR tidak meminjam uang untuk beli saham. “Mulai kecil saja, misalnya 5% dari gaji. Kalau gaji Rp2,5 juta, sisihkan Rp125.000 per bulan. Anggap saja itu uang jajan masa depan,” ujarnya sambil tersenyum.

Bagi kamu yang ingin memulai, cukup unduh aplikasi sekuritas resmi seperti Ajaib, IPOT, atau BIONS. Proses pendaftaran kini bisa dilakukan secara online, tanpa harus ke kantor.

Saham bukan jalan cepat untuk kaya, tetapi bisa jadi kendaraan jangka panjang yang kuat untuk membangun kekayaan. Dengan konsistensi dan strategi yang benar, siapa pun—termasuk pekerja bergaji UMR—punya peluang meraih hasil besar di masa depan.

Back to top button