FintalkUpdate News

Harga Emas Melonjak ke Rekor Tertinggi, Begini Strategi Investasi Cerdas untuk Gen Z

Harga emas terus menembus rekor tertinggi karena ketidakpastian ekonomi global, menjadikannya instrumen investasi menarik—terutama bagi generasi Z yang mulai cerdas finansial.

Harga emas baru-baru ini menembus rekor historis, mencapai di atas US$3.500 per ounce dan bahkan sempat menyentuh US$3.526 per ounce. Lonjakan ini dipicu oleh gejolak ekonomi dan ketegangan geopolitik global, ditambah harapan akan penurunan suku bunga oleh The Fed serta melemahnya dolar AS, yang membuat emas menjadi “safe haven” favorit investor. Analis dari berbagai lembaga seperti Goldman Sachs dan Yardeni Research bahkan memperkirakan harga emas bisa mencapai US$4.000 hingga US$5.000 dalam beberapa bulan mendatang, tergantung intensitas ketidakstabilan ekonomi dan politik internasional.

Fenomena ini sebenarnya dipicu oleh kombinasi faktor: first, ketidakpastian ekonomi seperti inflasi dan tekanan terhadap pasar keuangan mendorong investor melirik aset riil; second, ada peningkatan pembelian emas oleh bank sentral yang berupaya mendiversifikasi cadangan mereka dari dolar AS; dan third, aksi-aksi politik—khususnya penekanan terhadap independensi The Fed—semakin menambah kekhawatiran terhadap stabilitas mata uang global .

Tips Investasi Emas untuk Generasi Z
Bagi generasi Z, investasi emas bisa menjadi strategi keuangan yang bijak bila dilakukan dengan langkah cermat:

  1. Pilih produk yang tepat—apakah itu emas fisik (batangan, koin), ETF emas, atau saham perusahaan tambang. ETF sering kali menawarkan kemudahan tanpa perlu memikirkan penyimpanan fisik.
  2. Mulai dengan investasi kecil dan konsisten, misalnya melalui metode dollar-cost averaging (DCA), sehingga risiko volatilitas harga bisa diredam dan investasi tumbuh secara stabil .
  3. Pertimbangkan jangka waktu investasi jangka panjang, karena emas cenderung memberikan hasil terbaik saat dimiliki dalam periode panjang; CBS bahkan menyebut bahwa sebagian investor memegang emas sepanjang hidup mereka.
  4. Diversifikasi portofolio secara bijak, termasuk emas sebagai bagian dari strategi lindung nilai terhadap inflasi dan volatilitas pasar.
Read More  BNI dan Bea Cukai Dorong UMKM Jawa Tengah Tembus Pasar Ekspor Lewat Digitalisasi

Melihat data historis spekulatif, investasi US$200 di emas bisa tumbuh hingga empat kali lipat dalam 20 tahun, walau tentu hasil ini tidak dijamin dan sangat bergantung pada waktu pembelian awal . Sebagai aset lindung nilai, emas memang bukan untuk cepat kaya, tetapi andalan untuk pertumbuhan nilai stabil dan perlindungan jangka panjang.

Back to top button