FintalkUpdate News

Harga Emas Naik Tertinggi dalam 40 Tahun, Apakah Masih Tepat untuk Investasi?

Harga emas internasional kini mencapai sekitar US$3.760 per ounce, naik sekitar 40% selama tahun 2025.

Harga emas kembali menorehkan rekor baru pada Senin (22/9/2025). Sepanjang tahun berjalan, kenaikannya sudah menembus 40 persen—tertinggi sejak 1979 atau lebih dari 40 tahun terakhir. Berdasarkan data pasar internasional, harga emas kini berada di level US$2.740 per ounce, naik tajam dibanding awal tahun yang masih di kisaran US$1.950 per ounce.

Kenaikan drastis ini membuat banyak investor bertanya-tanya: apakah sudah terlambat masuk ke emas sekarang, atau justru peluang masih terbuka? Ekonom dan Chief Economist BCA, David Sumual, menjelaskan bahwa reli emas kali ini sangat dipengaruhi oleh kombinasi faktor global. “Tekanan geopolitik, pelemahan dolar AS, hingga tren suku bunga rendah menjadi katalis utama yang membuat emas semakin diminati sebagai aset lindung nilai,” ujarnya.

Meski begitu, David mengingatkan investor agar tetap waspada. Menurutnya, sejarah mencatat bahwa setelah reli panjang, emas berpotensi mengalami koreksi tajam. “Bagi yang ingin masuk sekarang, sebaiknya jangan berharap keuntungan instan. Emas lebih cocok untuk investasi jangka panjang sebagai pelindung nilai,” tambahnya.

Reli emas 2025 ini tercatat sebagai yang paling signifikan dalam hampir setengah abad terakhir. Lonjakan serupa terakhir kali terjadi pada tahun 1979 ketika harga emas naik lebih dari 120 persen akibat krisis minyak dan ketidakstabilan geopolitik. Saat ini, meski kondisinya berbeda, pola kecemasan global terhadap inflasi dan resesi kembali membuat emas menjadi primadona.

Sejumlah analis internasional bahkan memprediksi harga emas berpotensi menembus US$3.000 per ounce dalam beberapa bulan mendatang jika ketidakpastian global berlanjut. Namun, sebagian lain menilai pasar sudah terlalu jenuh dan harga bisa terkoreksi dalam jangka pendek.

Read More  China Luncurkan Rumah Sakit AI Pertama di Dunia, Terobosan Teknologi Kesehatan Global

Bagi investor di Indonesia, emas tetap menjadi pilihan menarik, apalagi ketika nilai rupiah menghadapi tekanan. Tetapi para ahli menyarankan untuk membeli emas bertahap, bukan sekaligus, agar bisa mengurangi risiko volatilitas harga.

Back to top button