FintalkUpdate News

Harga Emas Tembus Rp 2,2 Juta per Gram, Calon Pengantin di Indonesia Makin Tertekan?

Harga emas Antam kini menembus Rp 2,2 juta per gram, tertinggi dalam sejarah. Lonjakan ini membuat calon pengantin di Indonesia harus lebih cermat menyusun biaya pernikahan dan mahar.

Harga emas terus melesat dan kini menembus level tertinggi dalam sejarah perdagangan domestik. Berdasarkan data Logam Mulia Antam, harga emas batangan per 12 Oktober 2025 mencapai Rp 2.299.000 per gram, naik lebih dari 20 persen dibandingkan awal tahun.

Kenaikan tajam ini tidak hanya membuat investor bersemangat, tapi juga menambah tekanan bagi warga Indonesia yang sedang menyiapkan pernikahan. Sebab, di banyak daerah, emas masih menjadi simbol utama dalam tradisi mahar dan seserahan.

Dampak Kenaikan Harga Emas terhadap Calon Pengantin

Menurut Piter Abdullah, Direktur Riset di Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, lonjakan harga emas langsung berdampak pada psikologi pasangan muda yang ingin menikah.

“Harga emas bukan sekadar komoditas investasi, tapi juga bagian dari budaya pernikahan. Jadi ketika harganya naik, pasangan muda merasa beban biaya menikah makin berat,” ujar Piter kepada CNBC Indonesia (11/10/2025).

Kondisi ini terlihat nyata di berbagai daerah, terutama yang masih menjadikan emas sebagai mahar wajib. Beberapa pasangan bahkan memilih menunda pembelian perhiasan atau menggantinya dengan logam mulia berukuran lebih kecil.

Asosiasi Pedagang Emas dan Permata Indonesia (APEPI) mencatat, sejak harga emas menembus Rp 2 juta per gram pada September 2025, permintaan emas perhiasan untuk acara pernikahan menurun sekitar 8–10 persen. Banyak calon pengantin beralih ke bentuk mahar nonperhiasan seperti uang tunai atau tabungan emas digital.

Tren Harga Emas 5 Tahun Terakhir

Kenaikan harga emas sebenarnya sudah berlangsung sejak pandemi COVID-19 dan terus berlanjut seiring ketidakpastian ekonomi global. Berikut data perbandingan harga emas batangan Antam lima tahun terakhir:

Read More  Jumlah Orang Kaya di Indonesia Diprediksi Tumbuh 60%
TahunHarga per gram (rata-rata)Keterangan Utama
2021Rp 950.000Pemulihan pascapandemi, permintaan meningkat
2022Rp 1.030.000Inflasi global mulai naik
2023Rp 1.250.000Ketegangan geopolitik dan pelemahan rupiah
2024Rp 1.750.000Lonjakan investasi emas di tengah krisis energi
2025Rp 2.299.000Rekor tertinggi dalam sejarah perdagangan domestik

(Sumber: Logam Mulia Antam, Pusat Data Kontan, 2025)

Kenaikan ini dipicu oleh penguatan harga emas dunia yang kini menembus US$2.600 per troy ounce, serta pelemahan nilai tukar rupiah yang membuat harga emas dalam negeri makin mahal.

Gaya Baru dalam Menyiasati Biaya Mahar

Menurut ekonom Bhima Yudhistira dari CELIOS, kenaikan harga emas tak selalu berarti hal buruk.

“Kenaikan harga justru mendorong pasangan muda berpikir lebih realistis. Mereka mulai beralih dari simbol kemewahan ke makna kebersamaan. Ini perubahan positif dalam budaya pernikahan modern,” ujarnya.

Bhima juga menyarankan agar pasangan mulai berinvestasi emas secara bertahap melalui tabungan emas digital yang kini tersedia di Pegadaian, Tokopedia, atau marketplace besar lainnya. Strategi ini bisa menekan risiko fluktuasi harga dan membantu perencanaan jangka panjang.

Selain itu, calon pengantin juga bisa memilih kadar emas 18 karat yang lebih terjangkau dibanding 24 karat, tanpa mengurangi nilai simbolik. Pembelian jauh-jauh hari sebelum tanggal pernikahan juga disarankan agar tidak terkena dampak lonjakan harga mendadak.

Makna Pernikahan Tak Diukur dari Berat Emas

Meski harga emas kini menembus rekor tertinggi, para pengamat sosial menilai bahwa nilai pernikahan seharusnya tidak ditentukan oleh besarnya mahar. Bagi banyak pasangan, pernikahan kini lebih dimaknai sebagai awal perjalanan hidup bersama, bukan ajang pamer kemewahan.

“Yang penting bukan seberapa berat emasnya, tapi seberapa kuat komitmennya,” kata Rina Ayu (27), calon pengantin asal Bekasi yang kini memilih mahar berupa logam mulia 3 gram dan tabungan bersama.

Kenaikan harga emas menjadi pengingat bahwa dalam menghadapi perubahan ekonomi, fleksibilitas dan perencanaan adalah kunci. Bagi mereka yang siap menikah, menyesuaikan gaya dan simbol dengan kondisi finansial adalah bentuk kebijaksanaan baru.

Back to top button