Helsinki Catat Nol Korban Jiwa Kecelakaan Lalin, Model Kota Cerdas yang Bisa Diikuti Indonesia
Helsinki, ibu kota Finlandia, berhasil mencatatkan nol kecelakaan lalu lintas fatal selama satu tahun penuh, menjadikannya contoh global dalam menciptakan lingkungan jalan yang aman dan berkelanjutan.

Dalam kurun waktu setahun terakhir ini, Juli 2024-Agustus 2025, Helsinki mencatat prestasi luar biasa: satu tahun penuh tanpa korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas. Keberhasilan ini menempatkan ibu kota Finlandia ini sebagai model global dalam keselamatan jalan dan manajemen transportasi urban. Menurut City of Helsinki, pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi panjang antara pemerintah, perencana kota, dan masyarakat.
Keberhasilan Helsinki tidak terjadi secara kebetulan. Kota ini menerapkan kebijakan Vision Zero sejak awal 2000-an, yang menempatkan keselamatan manusia sebagai prioritas utama. “Tujuan kami sederhana: tidak ada kematian di jalan raya. Semua keputusan desain jalan dan regulasi dibuat dengan mempertimbangkan keselamatan setiap pengguna jalan, dari pejalan kaki hingga pengendara kendaraan,” ujar Kari Kallio, Direktur Transportasi Kota Helsinki.
Salah satu strategi kunci adalah penurunan batas kecepatan di area perkotaan. Lebih dari setengah jalan di Helsinki kini memiliki batas 30 km/jam, terutama di kawasan padat penduduk dan dekat sekolah. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan kecepatan secara signifikan mengurangi risiko fatalitas bagi pejalan kaki dan pesepeda.
Desain jalan di Helsinki juga ramah terhadap pejalan kaki dan pesepeda. Jalur khusus diperluas, trotoar diperlebar, dan penanaman pohon serta zona perlambatan kendaraan diterapkan untuk memperlambat laju mobil. Langkah-langkah ini tidak hanya meningkatkan keselamatan tetapi juga mendorong gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.
Investasi besar juga dilakukan untuk transportasi umum. Sistem bus, trem, dan kereta bawah tanah yang efisien mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi. Menurut Markus Niemi, pakar transportasi dari Finnish Transport Agency, “Transportasi publik yang nyaman dan andal membuat masyarakat lebih memilih meninggalkan mobil, yang secara langsung menurunkan risiko kecelakaan.”
Pengawasan dan penegakan hukum turut diperketat. Kamera lalu lintas, pemeriksaan acak, dan kampanye kesadaran rutin dijalankan untuk memastikan kepatuhan pengendara terhadap aturan. Hasilnya, pelanggaran berkurang drastis, menciptakan perilaku berkendara yang lebih aman.
Pelajaran dari Helsinki relevan bagi kota-kota di Indonesia. Penurunan batas kecepatan di area padat, peningkatan jalur pejalan kaki dan pesepeda, investasi transportasi publik, serta penerapan teknologi pengawasan bisa menurunkan angka kecelakaan. Pemerintah kota di Indonesia dapat mengadaptasi strategi ini dengan memperhatikan karakteristik lokal masing-masing.
Keberhasilan Helsinki menunjukkan bahwa keselamatan jalan bukan sekadar mimpi, tetapi hasil perencanaan matang dan regulasi yang konsisten. Dengan meniru prinsip-prinsip Vision Zero, kota-kota Indonesia berpotensi menurunkan fatalitas lalu lintas, menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih aman, inklusif, dan berkelanjutan.