Indonesia Peringkat Teratas dalam Studi Global Flourishing Harvard
Studi Global Flourishing yang dipimpin oleh Universitas Harvard menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan tertinggi di dunia.

Dalam studi terbaru yang dipimpin oleh Universitas Harvard, Indonesia menempati posisi teratas dalam hal flourishing, sebuah konsep yang menggambarkan kesejahteraan secara menyeluruh. The Global Flourishing Study, yang melibatkan lebih dari 200.000 responden dari 22 negara, menilai berbagai aspek kehidupan, termasuk kebahagiaan, kesehatan mental, hubungan sosial, makna hidup, dan stabilitas finansial. Indonesia berhasil mengungguli negara-negara maju lainnya dalam hal tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan yang seimbang.
“Studi ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang memengaruhi kebahagiaan manusia,” kata Dr. Tyler VanderWeele, Direktur Program Human Flourishing di Harvard T.H. Chan School of Public Health. “Kami menemukan bahwa flourishing bukan hanya tentang kondisi ekonomi, tetapi lebih kepada kualitas hubungan sosial dan keterlibatan dalam komunitas.”
Apa Itu Flourishing?
Konsep flourishing merujuk pada kondisi di mana individu tidak hanya merasa bahagia, tetapi juga memiliki keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. Menurut penelitian, mereka yang mengalami flourishing memiliki kualitas hidup yang tinggi, merasa terhubung dengan orang lain, sehat secara fisik dan mental, serta memiliki tujuan hidup yang jelas.
Studi ini menilai berbagai dimensi kehidupan, termasuk kebahagiaan subjektif, keterlibatan sosial, kesehatan mental, karakter moral, dan perasaan tentang tujuan hidup. Dalam konteks Indonesia, banyak faktor sosial dan budaya yang berperan penting dalam mencapai tingkat flourishing yang tinggi. Misalnya, budaya gotong royong, dukungan keluarga yang erat, serta partisipasi aktif dalam kegiatan religius dan komunitas turut berkontribusi pada tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia.
Meskipun Indonesia memiliki tantangan ekonomi dan infrastruktur, studi ini menunjukkan bahwa faktor-faktor sosial jauh lebih dominan dalam mempengaruhi kesejahteraan penduduk. Masyarakat Indonesia cenderung memiliki hubungan sosial yang kuat dan terjalin dengan baik, baik di tingkat keluarga, komunitas, maupun dalam kegiatan keagamaan.
“Keberhasilan Indonesia dalam meraih posisi pertama ini tidak terlepas dari nilai-nilai sosial yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat. Kami selalu menjaga tali persaudaraan yang kuat, dan itu adalah salah satu kunci kebahagiaan bagi kami,” ujar Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul.
Selain itu, studi juga mengungkapkan bahwa faktor kesehatan mental memainkan peranan penting dalam mencapai flourishing. Di Indonesia, walaupun ada tantangan kesehatan mental, banyak program pemerintah yang berfokus pada penguatan aspek sosial dan spiritual, yang sangat dihargai oleh masyarakat.
Meski negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang memiliki standar hidup tinggi dan akses ke layanan kesehatan yang sangat baik, Indonesia tetap menduduki posisi pertama dalam hal flourishing. Di negara-negara tersebut, tingkat kesehatan mental dan kesepian di kalangan warga dewasa muda cukup tinggi, yang berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.
Di AS, meskipun pendapatan per kapita tinggi, studi menunjukkan bahwa banyak orang merasa terisolasi secara sosial dan mengalami stres yang tinggi. Hal ini berbeda dengan Indonesia, di mana faktor solidaritas sosial dan keterlibatan dalam kegiatan komunitas memberikan kontribusi besar terhadap kesejahteraan mental dan fisik.
Dukungan Pemerintah untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Melihat hasil ini, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan dan program yang mendukung kesejahteraan sosial dan mental masyarakat. Salah satu inisiatif yang sedang berjalan adalah memperkenalkan program kesehatan mental yang lebih inklusif dan mendekatkan layanan kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil.
“Penting bagi kita untuk terus meningkatkan program yang mendukung kesejahteraan sosial dan kesehatan mental. Kami percaya bahwa kebahagiaan sejati berasal dari hubungan yang harmonis dalam keluarga dan komunitas, serta rasa aman dalam masyarakat,” tambah Gus Ipul.
Indonesia berharap dapat mempertahankan posisi teratas dalam studi ini dan melanjutkan upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih bahagia dan sejahtera. Pemerintah berencana untuk lebih fokus pada penguatan kualitas hidup masyarakat melalui program-program sosial yang berbasis pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
“Ke depan, Indonesia akan terus mengembangkan kebijakan yang memperkuat nilai-nilai sosial, memberikan akses lebih baik kepada layanan kesehatan, dan memperluas peluang ekonomi bagi semua lapisan masyarakat,” tutup Gus Ipul.