Safe and SecureUpdate News

Kecelakaan di Gerbang Tol: Ancaman Berulang bagi Pengguna Jalan

Maraknya kecelakaan di gerbang tol akibat rem blong dan kendaraan berat yang tidak memenuhi standar keselamatan menimbulkan kekhawatiran bagi pengguna jalan.

Kecelakaan di gerbang tol terus terjadi di berbagai wilayah Indonesia, menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan pengguna jalan. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah insiden besar terjadi, termasuk kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Gerbang Tol Bekasi Barat, dan Gerbang Tol Halim, yang semuanya melibatkan kendaraan berat dengan dugaan rem blong sebagai penyebab utama.

Salah satu insiden terbaru terjadi di Gerbang Tol Bekasi Barat pada 4 Juni 2025, di mana sebuah truk wing box mengalami rem blong saat keluar dari tol, menyebabkan tabrakan beruntun yang melibatkan 10 kendaraan. Menurut AKBP Argo Wiyono, Wadirlantas Polda Metro Jaya, truk kehilangan kendali dan menabrak kendaraan di depannya sebelum akhirnya menghantam pagar kantor gerbang tol.

“Penyebab utama kecelakaan ini diduga rem blong. Sopir truk berusaha menghindari tabrakan lebih besar dengan membuang setir ke kiri, tetapi tetap menabrak beberapa kendaraan,” ujar Argo.

Sebelumnya, kecelakaan serupa terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2 pada 2 Juni 2025, ketika sebuah truk pengangkut galon air mengalami rem blong dan menabrak enam kendaraan. Insiden ini menyebabkan tiga kendaraan terbakar hebat, sementara tiga lainnya mengalami kerusakan berat.

Menurut Ahmad Wildan, Plt Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT, kecelakaan akibat rem blong terus berulang karena sistem pengereman kendaraan berat yang kurang optimal.

“Jenis sistem rem kombinasi yang digunakan pada kendaraan berat sering kali mengalami kegagalan karena tekanan angin yang turun di bawah standar akibat pengereman berulang,” jelas Wildan.

Read More  BNI Raih Triple A Treasurise Awards 2025

Evaluasi dan Langkah Pencegahan

Menanggapi meningkatnya kecelakaan di gerbang tol, pihak berwenang mulai mengambil langkah-langkah pencegahan. Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri telah menggelar rapat koordinasi untuk menangani kendaraan Over Dimension dan Over Loading (ODOL), yang sering kali menjadi penyebab kecelakaan.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa pemerintah akan memperketat pengawasan terhadap kendaraan berat yang masuk ke jalan tol.

“Kami berharap masyarakat memahami bahwa ini adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk mengatasi masalah kendaraan ODOL, yang menjadi faktor dominan penyebab kecelakaan,” ujar Dudy.

Selain itu, pihak Jasa Marga dan kepolisian mendorong pemeriksaan ketat terhadap kendaraan berat sebelum memasuki jalan tol, serta edukasi bagi pengemudi mengenai cara menangani kegagalan rem dalam kondisi darurat.

Kecelakaan di gerbang tol menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan raya harus menjadi prioritas utama. Tanpa pengawasan yang lebih ketat terhadap kendaraan berat dan peningkatan edukasi bagi para pengemudi, insiden serupa berpotensi terus terjadi di masa mendatang.

Back to top button