Safe and SecureUpdate News

Kecelakaan Kereta Api: Kelalaian dan Infrastruktur Jadi Sorotan

Kecelakaan kereta api di Indonesia masih tinggi, dengan ratusan insiden terjadi setiap tahun akibat kelalaian dan kurangnya kesadaran pengguna jalan.

Suara sirene ambulans menggema di perlintasan sebidang di Magetan, Jawa Timur, Senin, 19 Mei 2025. sekitar pukul 12:48 WIB. Insiden ini menyebabkan empat orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka. Sejumlah petugas bergegas mengevakuasi korban kecelakaan yang terjadi di jalur Kereta Api Malioboro Ekspres. Insiden yang terjadi sekitar pukul 12:48 WIB menyebabkan tujuh sepeda motor tertabrak, menyebabkan empat orang meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka.

Kecelakaan ini bukanlah insiden tunggal. Data dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat pada 2024 lalu ada 535 kejadian tabrakan kereta api dengan kendaraan atau orang di perlintasan sebidang, dengan 272 korban jiwa dan luka-luka.

Mengapa Kecelakaan Kereta Api Masih Sering Terjadi? Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian, Allan Tandiono, salah satu penyebab utama kecelakaan adalah kesalahan prosedur operasional, seperti pembukaan palang pintu sebelum semua kereta api melintas.

“Kami menemukan bahwa dalam beberapa kasus, petugas membuka palang pintu terlalu cepat, sehingga kendaraan melintas tanpa menyadari ada kereta lain yang datang dari arah berlawanan,” ujar Allan.

Selain itu, kurangnya kesadaran pengguna jalan juga menjadi faktor utama. Banyak pengendara yang masih nekat menerobos perlintasan tanpa memperhatikan sinyal atau palang pintu, meningkatkan risiko kecelakaan.

Kecelakaan kereta api tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. PT KAI mencatat bahwa insiden di Stasiun Pondok Jati, Jakarta Timur, menyebabkan kerugian signifikan pada sarana dan prasarana, serta kelambatan perjalanan.

Read More  Waspada Kolesterol Pasca Idul Adha, Ini Makanan yang Bisa Menurunkannya dengan Cepat

“Kami masih menghitung total kerugian akibat insiden ini, termasuk dampak terhadap operasional kereta api,” kata Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta.

Upaya Pencegahan dan Solusi

Untuk mengurangi kecelakaan, PT KAI telah melakukan berbagai upaya, termasuk: Menutup 74 perlintasan sebidang yang dianggap berbahaya. Memanfaatkan teknologi untuk monitoring perlintasan. Meningkatkan edukasi keselamatan bagi pengguna jalan.

Namun, kesadaran masyarakat tetap menjadi faktor kunci dalam mencegah insiden serupa di masa depan. Tingginya angka kecelakaan kereta api di Indonesia menjadi alarm bagi semua pihak untuk lebih serius dalam meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang. Regulasi yang lebih ketat, edukasi bagi pengguna jalan, serta peningkatan infrastruktur menjadi langkah penting dalam mengurangi risiko kecelakaan.

Back to top button