Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia Tahun 2025: Tantangan dan Perbandingannya dengan Negara ASEAN
Indonesia masih menghadapi tingginya angka kecelakaan lalu lintas, dengan ribuan korban jiwa setiap tahunnya. Data terbaru tahun 2025 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua dalam jumlah kecelakaan tertinggi di ASEAN, setelah Thailand

Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam keselamatan lalu lintas, dengan angka kecelakaan yang tergolong tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Berdasarkan data terbaru dari ASEAN Road Safety Collaboration (ARSC), jumlah korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas di ASEAN mencapai lebih dari 150.000 jiwa sepanjang tahun 2024. Indonesia, Filipina, dan Thailand menjadi negara dengan angka korban tertinggi, masing-masing menyumbang lebih dari 30% dari total korban di ASEAN.
Indonesia mencatat lebih dari 45.000 kecelakaan dengan korban meninggal dunia mencapai 18.000 jiwa pada tahun 2024. Thailand, yang selama ini dikenal sebagai negara dengan angka kecelakaan fatal tertinggi di ASEAN, melaporkan sekitar 22.000 korban jiwa pada tahun yang sama. Sebagian besar kecelakaan di kedua negara ini melibatkan sepeda motor, yang menjadi alat transportasi utama masyarakat.
Menurut Prof. Ir. Siti Markhamah dari Universitas Gadjah Mada, kecelakaan lalu lintas terjadi karena berbagai faktor, termasuk kesalahan manusia, kondisi jalan, serta kelengkapan informasi dan penerangan. Infrastruktur yang kurang memadai dan kepadatan populasi juga menjadi faktor utama yang memperburuk situasi di Indonesia.
Upaya Pencegahan dan Solusi
Mantan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada akhir tahun menegaskan pentingnya penguatan sistem keselamatan lalu lintas nasional, termasuk implementasi teknologi seperti kamera electronic traffic law enforcement (ETLE). Selain itu, penerapan batas kecepatan maksimal di beberapa daerah seperti Yogyakarta telah menunjukkan hasil positif. Program Vision Zero, yang bertujuan untuk menghilangkan kecelakaan lalu lintas sepenuhnya, juga menjadi salah satu solusi yang diusulkan oleh para pakar.
Negara-negara ASEAN telah berupaya meningkatkan kerja sama dalam pencegahan kecelakaan lalu lintas. Forum Polantas ASEAN (ATPF) menjadi wadah bagi negara-negara anggota untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam meningkatkan keselamatan berkendara. Selain itu, pertemuan regional yang melibatkan WHO dan ASEAN Secretary bertujuan untuk memperkuat manajemen data dan advokasi kebijakan keselamatan jalan.
Kecelakaan lalu lintas tetap menjadi tantangan besar bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya. Dengan pendekatan yang lebih sistematis, edukasi yang lebih luas, serta kerja sama regional yang lebih erat, diharapkan angka kecelakaan dapat ditekan secara signifikan. Keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat yang harus lebih sadar akan pentingnya berlalu lintas dengan aman.