Kemacetan Jakarta Kian Parah, 3.000 Kendaraan Baru Masuk Jalanan Setiap Hari
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengungkap bahwa rata-rata Jakarta menambah sekitar 2.500–3.000 kendaraan baru per hari, menjadikannya salah satu penyebab utama kemacetan parah.

Kenyataan baru yang disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, menegaskan salah satu akar kemacetan Jakarta semakin parah: setiap harinya ibu kota kedatangan sekitar 2.500—3.000 kendaraan baru. Selama satu tahun penuh, tercatat sebanyak 850.901 kendaraan baru tercatat, dan jika diasumsikan 10% di antaranya adalah mobil, maka setidaknya ditambah sekitar 85 ribu unit mobil baru selama 2024.
Untuk menegaskan betapa masifnya volume kendaraan ini, Komarudin memaparkan: jika panjang mobil rata-rata 2 meter, 1% dari mobil baru saja butuh ruang parkir sepanjang 16 kilometer—jarak yang setara dari Tomang hingga Cawang. Ini menjadi tekanan nyata terhadap ruang jalan dan kehidupan kota.
Dalam menghadapi lonjakan kendaraan tersebut, Polda Metro Jaya bersama Pemprov DKI dan Dinas Perhubungan meluncurkan sistem Mandala Quick Response, yang memanfaatkan 4.438 kamera CCTV untuk memantau kepadatan lalu lintas secara real-time. Hasilnya cukup terlihat: waktu pelandaian arus di Sudirman–Thamrin yang sebelumnya terjadi sekitar pukul 21.30, kini mulai mulai longgar sejak pukul 20.00–20.30, mempercepat penguraian kemacetan hingga sekitar 30 menit sampai satu jam lebih cepat.
Potret Jakarta saat ini menunjukkan bahwa tanpa upaya terkoordinasi dan strategis untuk memperlambat pertumbuhan kendaraan dan meningkatkan kepatuhan berlalu lintas, kemacetan akan terus menjadi problem kronis. Oleh sebab itu, solusi jangka panjang harus mencakup peningkatan moda transportasi publik, revitalisasi ruang jalan, serta urgensi pengendalian volume kendaraan di pusat kota—sebuah tantangan yang membutuhkan respons cepat, inovatif, dan berkelanjutan.