Kemenkes: 24% Pria Dewasa di Atas 45 Tahun Berisiko Kanker Usus, Begini Cara Deteksi Dini dan Pencegahannya
Kementerian Kesehatan mengungkap 24 persen pria berusia di atas 45 tahun berisiko kanker usus, penyakit berbahaya yang sering muncul tanpa gejala jelas namun dapat dicegah dengan skrining rutin dan pola hidup sehat.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa sekitar 24 persen pria dewasa berusia di atas 45 tahun berisiko mengalami kanker usus. Penyakit ini termasuk salah satu penyebab kematian terbanyak akibat kanker di Indonesia maupun dunia, terutama karena sering kali baru terdeteksi saat stadium lanjut.
Faktor utama yang membuat risiko meningkat adalah pola makan yang tidak sehat, khususnya konsumsi daging merah dan makanan olahan secara berlebihan serta rendahnya asupan serat dari sayur dan buah. Selain itu, gaya hidup kurang gerak, obesitas, kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol turut memperbesar peluang kanker usus berkembang. Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus, risikonya bisa meningkat lebih tinggi lagi.
Kemenkes menekankan pentingnya deteksi dini, sebab kanker usus sebenarnya dapat dicegah bila diketahui sejak awal. Pria maupun wanita yang telah berusia 45 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin, apalagi jika memiliki faktor risiko. Pemeriksaan bisa dilakukan melalui tes feses untuk mendeteksi darah tersembunyi, kolonoskopi untuk melihat kondisi usus secara langsung, hingga pemeriksaan DNA feses yang dapat mendeteksi perubahan genetik terkait kanker. Melalui skrining, polip jinak di usus bisa ditemukan dan diangkat sebelum berubah menjadi kanker.
Selain skrining, pencegahan juga sangat dipengaruhi pola hidup sehari-hari. Mengonsumsi makanan tinggi serat, menjaga berat badan tetap ideal, rutin berolahraga minimal 30 menit per hari, serta menghindari rokok dan alkohol adalah langkah sederhana yang bisa menurunkan risiko. Cukup tidur, mengelola stres, dan membatasi makanan tinggi lemak serta olahan juga menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat yang dianjurkan.
Kemenkes menegaskan bahwa kanker usus bukanlah vonis mati bila terdeteksi sejak dini. Dengan pemeriksaan rutin, pengobatan bisa lebih efektif, kualitas hidup pasien tetap terjaga, dan peluang sembuh menjadi jauh lebih besar. Pemerintah sendiri terus mendorong fasilitas layanan kesehatan untuk menyediakan akses skrining dengan biaya terjangkau, sekaligus memperkuat kampanye edukasi tentang pentingnya pencegahan kanker melalui gaya hidup sehat.
âSemakin dini kanker usus terdeteksi, semakin besar peluang pasien untuk sembuh. Karena itu, kami mengimbau masyarakat khususnya pria berusia di atas 45 tahun untuk tidak menunda pemeriksaan,â ujar perwakilan Kemenkes.





