HealthcareUpdate News

Konsumsi Daging Kambing Saat Idul Adha, Ini Kelompok yang Harus Berhati-hati

Menjelang Idul Adha 1446 H, masyarakat diimbau untuk bijak mengonsumsi daging kambing, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Menjelang Idul Adha 1446 H, masyarakat bersiap menyambut momen berbagi daging kurban. Daging kambing menjadi salah satu yang paling banyak dibagikan, baik dalam bentuk sate, gulai, maupun tongseng. Namun, tidak semua orang disarankan untuk mengonsumsi daging kambing, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Menurut dr. Bramantya Wicaksana, Sp.PD, spesialis penyakit dalam, dari Rumah Sakit Yadika Kebayoran Jakarta, konsumsi daging merah seperti kambing harus dibatasi bagi penderita hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Ia menjelaskan bahwa kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam daging kambing dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan memperburuk kondisi jantung.

“Pada umumnya, konsumsi daging merah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker, terutama yang menyerang saluran pencernaan,” ujar dr. Bramantya. Ia menambahkan bahwa batas konsumsi daging merah yang disarankan adalah tidak lebih dari tiga porsi per minggu, atau sekitar 350–500 gram.

Selain penderita penyakit jantung dan hipertensi, kelompok lain yang perlu berhati-hati adalah penderita penyakit liver, karena tingginya kadar protein dan lemak dalam daging kambing dapat meningkatkan beban kerja hati. Orang yang sedang mengalami demam, batuk berdahak, maag, atau jerawat juga disarankan untuk menghindari konsumsi daging kambing, karena dapat memperparah peradangan dalam tubuh.

Lalu juga Orang yang rentan terhadap obesitas. Sebab, Kandungan lemak tinggi dalam daging kambing dapat menyebabkan penumpukan lemak dan meningkatkan risiko obesitas jika dikonsumsi berlebihan

Sementara itu, dr. Yuri Afifah, SpJP, spesialis jantung, menyebutkan bahwa penderita jantung masih boleh mengonsumsi daging kambing, tetapi dengan beberapa catatan. Ia menyarankan agar memilih daging tanpa lemak, menghindari jeroan, serta membatasi konsumsi bumbu asin dan santan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Read More  Mengapa Kecelakaan Bus dan Truk di Indonesia Kerap Fatal?

“Yang tidak boleh itu bumbunya. Kalau terlalu asin atau banyak santan, kolesterolnya bisa naik dan berisiko bagi penderita jantung,” jelas dr. Yuri. Ia juga menyarankan agar masyarakat memperhatikan tanda-tanda tubuh setelah mengonsumsi daging kambing, seperti sensasi berdebar atau tekanan darah meningkat, dan segera menghentikan konsumsi jika mengalami gejala tersebut.

Dengan meningkatnya konsumsi daging kurban saat Idul Adha, masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam mengatur pola makan. Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daging kambing bisa menjadi langkah bijak untuk menjaga kesehatan.

Back to top button