Makan dengan Tangan, Ternyata Menyimpan Banyak Manfaat Kesehatan
Kebiasaan makan dengan tangan yang dianggap tradisional ternyata menyimpan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari pencernaan lebih baik hingga kontrol porsi yang lebih sehat.
Bagi sebagian orang, makan dengan tangan dianggap kuno atau kurang sopan. Namun di banyak budaya, termasuk Indonesia, India, hingga Timur Tengah, tradisi ini justru dilestarikan turun-temurun. Menariknya, penelitian modern menunjukkan bahwa kebiasaan makan tanpa sendok dan garpu bisa membawa sejumlah manfaat kesehatan yang tidak disadari banyak orang.
Salah satu manfaat utama adalah membantu pencernaan. Saat tangan menyentuh makanan, saraf di ujung jari mengirimkan sinyal ke otak tentang tekstur dan suhu makanan. Proses ini menstimulasi indera, memicu enzim pencernaan, dan membuat tubuh lebih siap menerima asupan. Makan dengan tangan juga membuat seseorang cenderung lebih fokus dan mindful saat makan, sehingga makanan lebih dinikmati dan risiko makan berlebihan dapat berkurang.
Kebiasaan ini juga membantu mengontrol porsi. Dengan tangan, biasanya orang makan lebih pelan dan mengunyah lebih lama. Hal ini memberi waktu bagi tubuh untuk merasakan kenyang sehingga bisa mencegah makan berlebihan. Sebuah studi di Journal of Consulting and Clinical Psychology bahkan menunjukkan bahwa mindful eating, termasuk makan dengan lebih sadar, dapat membantu mengurangi risiko obesitas.
Selain itu, makan dengan tangan bisa meningkatkan kebersihan diri. Sekilas mungkin terdengar bertentangan, tetapi ketika seseorang terbiasa makan dengan tangan, ia otomatis lebih sering mencuci tangan sebelum makan. Kebiasaan sederhana ini bisa membantu mencegah penyebaran bakteri dan menjaga kesehatan tubuh.
Dari sisi metabolisme, beberapa pakar kesehatan juga menyebutkan bahwa makan dengan tangan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Orang yang makan lebih lambat dan terkontrol cenderung memiliki respons insulin yang lebih baik. Bagi penderita diabetes atau orang yang ingin menjaga berat badan, kebiasaan ini bisa memberikan manfaat tambahan.
Di luar manfaat medis, makan dengan tangan juga punya sisi psikologis. Banyak orang merasa lebih dekat dengan makanan mereka, lebih puas, dan merasakan ikatan budaya serta emosional saat makan bersama keluarga dengan cara tradisional.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa makan dengan tangan tetap harus memperhatikan kebersihan. Cuci tangan dengan sabun setidaknya 20 detik sebelum makan, potong kuku secara rutin, dan hindari menyentuh wajah selama makan. Dengan begitu, manfaat sehatnya bisa dirasakan tanpa risiko kesehatan tambahan.
Tradisi makan dengan tangan yang telah dipraktikkan selama berabad-abad ternyata bukan sekadar soal budaya. Di balik kesederhanaannya, tersimpan manfaat bagi tubuh, pikiran, dan bahkan hubungan sosial. Jadi, tidak ada salahnya sesekali meletakkan sendok dan garpu, lalu menikmati makanan dengan tangan sendiri.
