HealthcareUpdate News

Makan Telur Setiap Hari Justru Turunkan Kolesterol, Ini Kata Riset Terbaru

Selama ini telur dianggap biang kolesterol, tapi riset terbaru justru membuktikan bahwa konsumsi telur setiap hari bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Telur sering kali mendapat stigma sebagai makanan penyebab kolesterol tinggi. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan fakta sebaliknya: makan telur setiap hari justru bisa menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) bila dikonsumsi dalam pola makan sehat.

Studi dari University of South Australia menemukan bahwa mengonsumsi hingga dua butir telur per hari dalam diet rendah lemak jenuh ternyata berdampak positif terhadap profil lipid darah. Hasil riset tersebut menunjukkan adanya penurunan kadar LDL, yang dikenal sebagai “kolesterol jahat” penyebab penyumbatan pembuluh darah.

Temuan ini sekaligus menantang anggapan lama bahwa telur adalah musuh jantung. “Telur mengandung protein berkualitas tinggi, vitamin, dan mineral penting. Dalam pola makan sehat, telur tidak hanya aman, tapi juga bisa mendukung kesehatan kardiovaskular,” ujar peneliti utama studi tersebut, dikutip dari laporan riset yang dipublikasikan awal 2025.

Sejalan dengan itu, American Heart Association (AHA) kini menyatakan konsumsi satu butir telur per hari—atau dua putih telur—masih tergolong aman untuk kesehatan jantung. Bahkan, ketika dibandingkan dengan sumber protein lain yang tinggi lemak jenuh seperti daging olahan, telur dinilai lebih menyehatkan.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua orang merespons telur dengan cara yang sama. Sekitar 25 persen populasi dunia termasuk kategori hyper-responder, yakni lebih sensitif terhadap kolesterol dari makanan. Bagi kelompok ini, kuning telur bisa memicu kenaikan LDL lebih cepat. Meski begitu, penelitian menunjukkan rasio LDL dan HDL mereka tetap relatif stabil.

Mayo Clinic pun menambahkan, yang sering membuat konsumsi telur berisiko justru adalah makanan pendampingnya. Misalnya, telur yang digoreng dengan banyak mentega, disajikan bersama bacon, atau dipadukan dengan keju tinggi lemak. “Bukan telurnya yang jadi masalah, tapi cara kita mengolah dan mengonsumsinya,” tulis Mayo Clinic dalam situs resminya.

Read More  Astra Dukung Gerakan Wisata Bersih di Samosir

Para ahli gizi menyarankan agar konsumsi telur disertai pola makan seimbang, tinggi serat dari sayur dan buah, serta rendah lemak jenuh. Bagi masyarakat dengan kolesterol tinggi, tetap disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi telur dalam jumlah banyak.

Dengan temuan terbaru ini, stigma negatif terhadap telur perlahan memudar. Justru, dalam porsi yang tepat, telur bisa jadi sahabat bagi mereka yang ingin menjaga kadar kolesterol tetap terkendali.

Back to top button