HealthcareUpdate News

Makanan Pedas Ternyata Baik untuk Kesehatan, Ini Manfaatnya

Di balik rasa panas dan sensasi terbakar, makanan pedas menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang makin diperhitungkan oleh para ahli nutrisi dan medis.

Di sebuah warung makan sederhana di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, asap dari sepiring ayam geprek super pedas tampak menggoda para pengunjung yang mengantre. Salah satunya adalah Adit (28), karyawan swasta yang mengaku hampir setiap hari makan sambal. “Rasanya bikin ketagihan. Tapi yang bikin senang, katanya sih sambal juga bagus buat kesehatan,” ujarnya sambil tersenyum.

Adit tidak salah. Sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa makanan pedas, terutama yang mengandung cabai, memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Kandungan utama dalam cabai, yaitu capsaicin, terbukti berperan dalam membantu meningkatkan metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah, dan bahkan memperkuat daya tahan tubuh.

“Capsaicin punya efek termogenik, artinya dapat meningkatkan pembakaran kalori dalam tubuh. Ini sangat berguna bagi mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan,” jelas dr. Hanny Pradana, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik.

Lebih lanjut, makanan pedas juga diketahui membantu mengontrol nafsu makan. Menurut dr. Hanny, rasa pedas yang kuat cenderung membuat orang makan dalam porsi lebih terkendali. “Selain itu, capsaicin juga berfungsi sebagai anti-inflamasi alami yang bisa membantu tubuh melawan peradangan kronis,” tambahnya.

Tak hanya itu, cabai juga mengandung vitamin C dan vitamin A yang tinggi, dua nutrisi penting untuk memperkuat sistem imun dan menjaga kesehatan kulit serta penglihatan. Efek dekongestan alami dari makanan pedas bahkan bisa membantu meredakan hidung tersumbat saat flu menyerang.

Namun, manfaat ini hanya akan terasa jika dikonsumsi secara bijak. Bagi orang dengan gangguan lambung seperti maag atau GERD, makanan pedas bisa memicu keluhan serius. “Kuncinya adalah mengenal batas tubuh masing-masing. Jika tubuh tidak bermasalah, maka cabai justru bisa menjadi bagian dari pola makan sehat,” ujar dr. Hanny.

Read More  Penduduk Indonesia Tembus 286 Juta Jiwa, Ancaman Baru bagi Kesehatan Masyarakat?

Sementara itu, sejumlah restoran sehat di ibu kota mulai menawarkan menu yang tetap ‘berapi-api’ namun dengan pendekatan lebih ramah lambung. Salah satunya adalah sambal fermentasi yang rendah asam, atau cabai rawit yang dipadukan dengan bahan probiotik seperti yoghurt.

Tren gaya hidup sehat yang menyatu dengan citarasa lokal seperti sambal pedas, menurut pakar kuliner, adalah bentuk adaptasi yang positif. “Orang Indonesia sangat dekat dengan cabai. Jadi kalau sambal bisa sehat, kenapa tidak?” kata Hesti Ananda, food stylist dan penulis buku resep sehat.

Dengan pemahaman yang tepat dan konsumsi yang seimbang, makanan pedas bukan lagi sekadar tantangan kuliner, tapi bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Sensasi terbakar di lidah kini hadir seiring manfaat besar bagi tubuh.

Back to top button