FintalkUpdate News

Manulife Syariah Indonesia Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah

Manulife Syariah Indonesia memperkuat ekosistem keuangan syariah dengan transformasi digital dan tata kelola berbasis prinsip syariah untuk mendorong inklusi finansial yang lebih luas.

Manulife Syariah Indonesia menegaskan komitmennya dalam ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan, melalui media briefing yang menghadirkan K. H. Ma’ruf Amin (Ketua Dewan Pengawas Syariah Manulife Syariah Indonesia), Fauzi Arfan (Presiden Direktur Manulife Syariah Indonesia), dan Novita Rumngangun (Wakil Presiden Direktur & Deputy CEO Manulife Indonesia).

Dalam acara ini, perusahaan membahas strategi pertumbuhan industri asuransi syariah di Indonesia, termasuk tantangan inklusi keuangan dan peluang dalam inovasi digital.

Beroperasi penuh sebagai entitas mandiri sejak Desember 2024, Manulife Syariah Indonesia terus memperkuat tata kelola berbasis syariah, dengan menunjuk K.H. Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada 1 Mei 2025.

“Produk-produk Manulife Syariah Indonesia telah melalui kajian mendalam dan memenuhi prinsip-prinsip syariah, yaitu keadilan, tolong-menolong, transparansi, dan keberkahan,” ujar K.H. Ma’ruf Amin.

Dalam laporan tahunan Manulife Indonesia 2024, total klaim lini bisnis syariah mencapai Rp225 miliar, meningkat 17% dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga mencatat Risk-Based Capital (RBC) Dana Perusahaan sebesar 7.063% dan RBC Dana Tabarru’ sebesar 1.588%, menunjukkan posisi keuangan yang kuat dan keberlanjutan bisnis jangka panjang.

 Industri Asuransi Syariah

Industri asuransi syariah masih menghadapi tantangan, terutama tingkat inklusi yang rendah. Literasi keuangan syariah mencapai 43,42%, namun inklusi keuangan syariah baru 13,41%.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tren pertumbuhan sektor ini terus positif, dengan aset industri asuransi jiwa syariah per Januari 2025 mencapai Rp33,99 triliun, meningkat dari Rp32,79 triliun pada 2024.

Read More  Indonesia Masih Menjadi Negara dengan Kasus TBC Tertinggi Kedua di Dunia

Sementara itu, kesadaran finansial generasi muda Indonesia semakin meningkat. 30% generasi milenial dan Gen Z kini fokus pada perencanaan pensiun, perlindungan kesehatan, dan keuangan jangka panjang, menurut laporan Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025.

Menjawab berbagai tantangan, Manulife Syariah Indonesia mengedepankan transformasi digital untuk memperluas akses layanan asuransi berbasis syariah.

“Kami berkomitmen menghadirkan Manulife Perlindungan Syariah (FLEXI), produk asuransi jiwa berbasis syariah yang memberikan keleluasaan penuh bagi nasabah untuk menyesuaikan perlindungan dengan kebutuhan, gaya hidup, dan tahapan kehidupan mereka,” ujar Fauzi Arfan, Presiden Direktur Manulife Syariah Indonesia.

Melalui inovasi digital, Manulife Syariah Indonesia menghadirkan platform online yang memungkinkan edukasi keuangan, pembelian polis, serta layanan klaim secara cepat dan transparan.

 Ekonomi Syariah yang Inklusif

Sebagai bagian dari ekosistem keuangan syariah Indonesia, Manulife Syariah Indonesia mengedepankan sinergi antara pelaku industri, regulator, dan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah.

“Potensi besar ekonomi syariah Indonesia hanya dapat terwujud melalui kolaborasi lintas sektor, dengan mengedepankan tata kelola berintegritas, inovasi berkelanjutan, dan nilai-nilai universal seperti keadilan dan keberkahan,” ujar Novita Rumngangun, Wakil Presiden Direktur dan Deputy CEO Manulife Indonesia.

Melalui fondasi keuangan yang kuat, transformasi digital yang inovatif, serta kepatuhan terhadap prinsip syariah, Manulife Syariah Indonesia berkomitmen untuk mendorong inklusi keuangan syariah di Indonesia.

Berdasarkan pendekatan berbasis keadilan, transparansi, dan keberkahan, perusahaan optimistis bahwa industri asuransi jiwa syariah akan terus berkembang sebagai bagian dari ekosistem ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif.

Back to top button