Techno

OpenAI dan Meta Geser Fokus ke Video Pendek AI, Era Baru Konten Pintar Dimulai

OpenAI dan Meta kini berlomba menghadirkan teknologi video pendek berbasis kecerdasan buatan (AI) yang digadang-gadang akan mengubah cara pengguna membuat dan menikmati konten digital, termasuk di Indonesia.

etika dunia sedang tergila-gila dengan TikTok dan Reels, dua raksasa teknologi—OpenAI dan Meta—memasuki arena yang sama, namun dengan sentuhan kecerdasan buatan. Langkah strategis ini bukan sekadar mengikuti tren, melainkan menjadi bagian dari transformasi besar industri konten global menuju era AI-generated short video.

Melalui produk terbaru seperti Sora dari OpenAI, pengguna kini bisa membuat video pendek berkualitas sinematik hanya dengan mengetik perintah teks sederhana. Di sisi lain, Meta tengah mengintegrasikan teknologi serupa ke dalam Instagram Reels dan Facebook Video, yang memungkinkan pengguna menciptakan konten lebih cepat dan kreatif berkat bantuan AI.

Pakar teknologi digital dari Universitas Indonesia, Dr. Adi Fadli, menilai bahwa perkembangan ini menjadi tonggak penting dalam dunia hiburan digital.

“Kita sedang menyaksikan perubahan paradigma besar dalam dunia hiburan digital. Teknologi video pendek berbasis AI akan mengubah siapa pun menjadi kreator,” ujarnya.

Bagi pengguna di Indonesia, kehadiran teknologi video pendek berbasis AI membawa manfaat besar. Kreator lokal kini bisa menghasilkan video profesional tanpa perlu peralatan mahal atau kemampuan editing rumit. Cukup dengan mengetik ide, sistem AI akan secara otomatis menghasilkan video sesuai instruksi. Kondisi ini membuka peluang besar bagi generasi muda kreatif di platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube Shorts.

Selain itu, kehadiran AI dalam produksi konten juga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Pelaku UMKM, agensi digital, hingga brand lokal bisa membuat konten promosi lebih cepat, efisien, dan personal sesuai target audiens. Dalam bidang pendidikan, teknologi ini juga memberi manfaat signifikan. Para guru atau dosen bisa membuat materi pembelajaran dalam bentuk video pendek yang menarik, lengkap dengan narasi dan visualisasi otomatis, sehingga proses belajar menjadi lebih interaktif.

Read More  Google Veo 3 Resmi Hadir di Indonesia: Kreator Bisa Bikin Video Seperti Sutradara Hollywood

Namun, kemajuan ini juga memunculkan tantangan baru dalam hal etika dan keamanan digital. Konten deepfake dan manipulasi visual menjadi semakin sulit dibedakan dari yang asli. Oleh karena itu, pemerintah dan platform digital diharapkan memperkuat regulasi serta mendorong peningkatan literasi digital bagi masyarakat agar penggunaan AI tetap berada pada jalur positif.

“Teknologi ini ibarat pisau bermata dua—bisa memperkaya kreativitas, tapi juga berisiko jika tidak diatur dengan bijak,” kata Adi Fadli menambahkan.

Dengan berbagai peluang dan tantangan tersebut, arah industri konten digital kini jelas menuju masa depan yang semakin cerdas. Video pendek berbasis AI bukan lagi sekadar tren, melainkan babak baru dalam cara manusia mengekspresikan ide dan kreativitas di dunia maya.

Back to top button