HealthcareUpdate News

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil dan Menyusui

Berdasarkan data WHO dan BKKBN, kesehatan mental ibu hamil dan menyusui menjadi isu krusial yang tidak lagi bisa diabaikan.

Di berbagai klinik dan puskesmas, fokus utama layanan kesehatan ibu hamil dan menyusui selama ini masih terpusat pada aspek fisik: pemeriksaan rutin, pemantauan janin, dan edukasi gizi. Namun, di balik senyum yang sering ditampilkan, banyak ibu menyimpan perjuangan emosional yang tak terlihat. Kecemasan, ketakutan, dan perasaan terisolasi menjadi bagian dari perjalanan mereka. Stigma yang melekat membuat banyak ibu merasa sungkan untuk berbicara, padahal masalah ini telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa secara global, sekitar 10% ibu hamil dan 13% ibu pasca-melahirkan mengalami gangguan mental, terutama depresi. Angka ini bahkan melonjak di negara berkembang, di mana 15,6% ibu hamil dan hampir 20% ibu pasca-melahirkan menghadapi masalah serupa. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berdampak serius pada perkembangan fisik dan emosional anak.

Kondisi di Indonesia juga tidak jauh berbeda. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 57% ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kasus baby blues tertinggi di Asia. Kondisi ini menyoroti betapa pentingnya dukungan psikologis, tidak hanya untuk ibu, tetapi juga untuk keluarga dan lingkungan sekitar.

Mutmainnah, seorang dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, menekankan bahwa dukungan emosional sangat krusial bagi para ibu. Ia menjelaskan, “Psikologis ibu harus dijaga guna menjaga atau meningkatkan imunitas tubuh.” Lebih lanjut, Mutmainnah juga menganjurkan para ibu hamil untuk selalu mengomunikasikan segala keluhan, baik fisik maupun mental, kepada orang terdekat. Dukungan sosial, terutama dari pasangan dan keluarga, terbukti menjadi benteng utama dalam menghadapi gejolak emosi di masa kehamilan dan pasca-melahirkan.

Read More  Jakarta Akan Terapkan Car Free Night, Solusi Ramah Lingkungan atau Pemicu Kemacetan?

Perjalanan menjadi seorang ibu adalah sebuah maraton emosional yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dengan adanya dukungan yang kuat dan kesadaran akan data-data ini, diharapkan setiap ibu dapat melewati fase ini dengan lebih tenang dan bahagia. Dengan demikian, kita tidak hanya melahirkan seorang anak, tetapi juga menciptakan generasi yang tumbuh dalam lingkungan yang sehat secara fisik dan mental.

Back to top button