HealthcareUpdate News

Perang Israel-Iran Memicu Krisis Kesehatan dan Trauma Berkepanjangan

Konflik Israel-Iran menyebabkan korban jiwa, krisis medis, dan dampak kesehatan jangka panjang bagi masyarakat yang terdampak.

Konflik bersenjata antara Israel dan Iran yang baru saja meletus telah menyebabkan korban jiwa dan luka-luka di kedua pihak. Serangan udara yang dilakukan Israel terhadap Teheran pada 13 Juni 2025 mengakibatkan kehancuran di pusat kota, sementara Iran membalas dengan meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal balistik ke Tel Aviv.

Dampak perang ini tidak hanya terbatas pada korban langsung akibat serangan, tetapi juga berimbas pada kesehatan masyarakat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa konflik berkepanjangan dapat menghambat akses terhadap layanan medis, menyebabkan kelangkaan obat-obatan, serta meningkatkan risiko kelaparan dan dehidrasi bagi warga yang terdampak.

Menurut laporan dari EcoCare, bahan peledak yang digunakan dalam perang ini mengandung zat beracun yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Polutan dari amunisi seperti TNT dan RDX berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit kronis bagi masyarakat yang tinggal di sekitar zona konflik.

Seorang pakar kesehatan global, Dr. Amir Rahmani, menyatakan bahwa dampak perang terhadap kesehatan sering kali lebih luas daripada yang terlihat. “Perang tidak hanya menyebabkan cedera fisik, tetapi juga meningkatkan risiko gangguan mental seperti PTSD, kecemasan, dan depresi. Banyak korban perang mengalami trauma berkepanjangan akibat kehilangan keluarga dan paparan kekerasan yang terus-menerus,” ujarnya dalam wawancara dengan Kompas Global.

Selain itu, rumah sakit di wilayah terdampak mengalami kesulitan dalam menangani lonjakan pasien akibat perang. Infrastruktur medis yang rusak dan terbatasnya pasokan obat memperburuk kondisi kesehatan masyarakat. WHO mencatat bahwa hanya sebagian kecil fasilitas kesehatan yang masih beroperasi secara optimal di tengah konflik ini.

Read More  Lifepal Gelar Seminar Strategi Kendalikan Biaya Kesehatan Karyawan di Tengah Lonjakan Premi

Perang juga berdampak pada kesehatan masyarakat dalam jangka panjang. Penyebaran penyakit akibat kondisi lingkungan yang tidak higienis semakin meningkat, terutama di daerah yang mengalami kehancuran infrastruktur air bersih dan sanitasi. Kelaparan menjadi ancaman serius bagi warga yang terjebak di zona perang tanpa akses terhadap makanan bergizi.

Ketegangan antara Israel dan Iran terus berlanjut, dan komunitas internasional menyerukan upaya diplomasi untuk menghentikan konflik. WHO dan organisasi kemanusiaan lainnya mendesak kedua pihak untuk memberikan akses bagi bantuan medis dan kemanusiaan guna mencegah krisis kesehatan yang lebih besar.

Dengan meningkatnya korban dan dampak kesehatan yang semakin luas, perang ini menjadi pengingat akan pentingnya solusi damai untuk melindungi nyawa dan kesejahteraan masyarakat di Timur Tengah.

Back to top button