Peringatkan Serangan Siber di Gmail, Pengguna Diminta Tingkatkan Keamanan
Serangan siber terhadap pengguna Gmail meningkat drastis, menyebabkan kebocoran data dan kerugian finansial

Serangan siber terhadap pengguna Gmail semakin meningkat. Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis Google pada 11 Juni 2025, serangan siber terhadap pengguna Gmail mengalami lonjakan signifikan. Laporan ini mencatat bahwa lebih dari 61% pengguna email pernah menjadi target serangan siber, sementara 60% pengguna di Amerika Serikat mengalami peningkatan penipuan digital dalam satu tahun terakhir.
Serangan phishing dan pencurian kredensial menjadi ancaman utama, dengan metode yang semakin canggih menggunakan kecerdasan buatan. Google menegaskan bahwa autentikasi dua faktor (2FA) dan kata sandi standar sudah tidak cukup untuk melindungi akun dari peretasan. Oleh karena itu, pengguna diminta untuk segera meningkatkan keamanan akun mereka dengan metode autentikasi yang lebih kuat, seperti kunci keamanan berbasis hardware atau verifikasi biometrik.
Salah satu korban, Rina, seorang pekerja lepas di Jakarta, mengaku kehilangan akses ke akun Gmail-nya setelah menerima email phishing yang tampak seperti pemberitahuan resmi dari Google. Ia menerima email yang meminta verifikasi akun dan tanpa berpikir panjang memasukkan kredensialnya. Dalam hitungan menit, akun tersebut diretas, dan semua email serta dokumen penting hilang.
Selain kehilangan akses ke akun, banyak pengguna juga mengalami kerugian finansial akibat serangan phishing yang menargetkan informasi perbankan dan data pribadi. FBI bahkan mengeluarkan peringatan bahwa serangan berbasis kecerdasan buatan semakin canggih, membuat email phishing tampak lebih meyakinkan dan sulit dibedakan dari komunikasi asli.
Menanggapi lonjakan serangan ini, Google mengimbau pengguna untuk segera meningkatkan sistem keamanan akun mereka. Mark Risher, Senior Director of Product Management Google, menyatakan bahwa metode keamanan lama seperti kata sandi biasa dan autentikasi dua faktor sudah tidak cukup untuk melindungi akun dari serangan phishing. Kata sandi dan autentikasi dua faktor masih rentan terhadap pencurian data. Google menyarankan pengguna untuk beralih ke metode autentikasi yang lebih kuat, seperti kunci keamanan berbasis hardware atau verifikasi biometrik.
Selain itu, Google juga telah meningkatkan teknologi kecerdasan buatan dalam layanan Gmail untuk memblokir lebih banyak spam dan ancaman siber. Large Language Models yang digunakan oleh Gmail kini diklaim mampu memblokir 20 persen lebih banyak spam dibandingkan sebelumnya.
Para ahli keamanan siber menyarankan beberapa langkah untuk meningkatkan perlindungan akun Gmail. Pengguna disarankan untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan kunci keamanan guna mencegah akses tidak sah. Email masking juga dapat digunakan untuk melindungi alamat email utama dari serangan phishing. Selain itu, pengguna harus lebih berhati-hati dalam mengklik tautan mencurigakan dalam email, terutama yang meminta informasi pribadi.
Meningkatnya ancaman siber, pengguna Gmail harus lebih waspada dan segera mengambil langkah-langkah perlindungan. Google terus berupaya meningkatkan sistem keamanan mereka, tetapi kesadaran pengguna tetap menjadi faktor utama dalam mencegah serangan siber.