HealthcareUpdate News

Stroke di Usia Muda, Ketika Ancaman Datang Sebelum Waktunya

Stroke kini tak lagi identik dengan usia lanjut; generasi muda pun semakin rentan terhadap penyakit mematikan ini.

Desy Amelia Rahayu, atau yang akrab disapa Amel, tak pernah menyangka bahwa malam di bulan Maret 2019 akan mengubah hidupnya selamanya. Di usia 20-an, Amel mengalami stroke yang membuatnya harus berjuang keras untuk pulih. Kisahnya menjadi cermin bahwa stroke tidak mengenal usia.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk pada 2023. Meskipun angka tertinggi masih pada kelompok usia lanjut, tren menunjukkan peningkatan kasus pada usia produktif.

Dr. Nurul Rakhmawati, Sp.S MARS, menyatakan bahwa saat ini ada perubahan umur yang terkena risiko serangan stroke, dengan pasien termuda yang ditangani berusia 14 tahun.

 Gaya Hidup dan Penyakit Terkait

Dr. Roslan Yusni Hasan, SpBS, dari Mayapada Hospital, menjelaskan bahwa gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol, dan kurangnya aktivitas fisik, menjadi pemicu utama stroke iskemik pada anak muda.

Selain itu, faktor risiko lainnya meliputi hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Stroke pada usia muda tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga memiliki implikasi sosial dan ekonomi yang signifikan. Penderita sering kali berada pada usia produktif, sehingga kehilangan kemampuan untuk bekerja dan berkontribusi secara ekonomi. Biaya pengobatan dan rehabilitasi juga menjadi beban tambahan bagi keluarga.

Pencegahan stroke pada usia muda dapat dilakukan dengan mengadopsi gaya hidup sehat, seperti: Menghindari merokok dan konsumsi alkohol.Menjaga pola makan seimbang dan rendah lemak. Berolahraga secara teratur. Mengelola stres dengan baik. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol.

Read More  Zero ODOL Berlaku Penuh 2026, Pemerintah Tegaskan Demi Keselamatan

Dr. Elina Widiastuti dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menekankan pentingnya aktivitas fisik dalam pencegahan stroke.  Stroke bukan lagi penyakit yang hanya menyerang lansia. Generasi muda kini menghadapi risiko yang nyata akibat perubahan gaya hidup dan faktor lingkungan. Dengan kesadaran, edukasi, dan tindakan preventif, kita dapat menurunkan angka kejadian stroke pada usia muda dan menjaga kualitas hidup generasi penerus bangsa

Back to top button