HealthcareUpdate News

Studi Terbaru Ungkap, Dampak Gelombang Panas Percepat Penuaan Tubuh

Penelitian terbaru mengungkap gelombang panas bisa mempercepat penuaan tubuh setara efek merokok atau alkohol, menambah ancaman kesehatan akibat perubahan iklim global.

Sebuah penelitian penting yang dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change memetakan bagaimana gelombang panas ekstrem berdampak langsung pada proses penuaan tubuh manusia. Menggunakan data medis dari hampir 25 ribu penduduk Taiwan selama 15 tahun, tim peneliti menemukan bahwa paparan panas berulang tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga mempercepat usia biologis sebesar 8 hingga 12 hari untuk setiap dua tahun paparan intens, sebanding dengan efek merokok atau konsumsi alkohol.

Dampak penuaan biologis ini memengaruhi organ vital dan sistem tubuh seperti paru, hati, ginjal, tekanan darah, hingga peradangan. Data menunjukkan bahwa pekerja di sektor informal dan warga di daerah pedesaan, yang lebih sering terpapar panas langsung, memiliki percepatan usia biologis hingga tiga kali lipat dibanding kelompok lain. Kondisi ini menambah catatan kompleks efek perubahan iklim terhadap tubuh manusia. Seiring meningkatnya frekuensi dan intensitas gelombang panas global, risiko kesehatan jangka panjang semakin mengkhawatirkan.

Temuan serupa juga muncul dari penelitian University of Southern California (USC) yang menggunakan epigenetic clock untuk mengukur usia biologis. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang tinggal di wilayah dengan suhu ekstrem bisa mengalami percepatan penuaan hingga 14 bulan dibanding mereka yang tinggal di daerah sejuk.

Walau angka itu terlihat kecil, dampaknya bisa mengakumulasi risiko penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, diabetes, hingga demensia, mirip dengan gaya hidup buruk seperti merokok atau konsumsi alkohol.

Studi ini menegaskan bahwa penuaan kita tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik atau gaya hidup, tetapi juga oleh lingkungan yang kini semakin tidak bersahabat akibat krisis iklim. Kondisi ini mendorong urgensi mitigasi, adaptasi, dan kebijakan kesehatan publik yang lebih peka terhadap tantangan iklim ekstrem yang semakin sering terjadi.

Back to top button