FintalkUpdate News

Tantangan yang Dihadapi Gen Z Menuju Kebebasan Finansial

Generasi Z menghadapi berbagai tantangan finansial yang menghambat mereka mencapai kebebasan ekonomi, mulai dari gaya hidup konsumtif hingga kurangnya literasi keuangan.

Dalam sebuah survei terbaru, mengenai kondisi finansial Gen Z di Indonesia, terungkap dari 66% Gen Z dan milenial mengalami kesulitan finansial akibat meningkatnya biaya hidup dan stagnasi upah. Survei ini dilakukan IDN Research Institute sebagai bagian dari laporan Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025

Selain itu, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indeks Literasi Keuangan mencapai 66,46%, sementara Indeks Literasi Asuransi meningkat menjadi 45,45% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari data-data ini menegaskan bahwa tantangan finansial bagi Gen Z bukan hanya soal gaya hidup, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi yang lebih luas. Mereka merasa kesulitan mencapai kebebasan finansial. Banyak dari mereka terjebak dalam gaya hidup konsumtif dan kurangnya literasi keuangan, yang semakin memperburuk kondisi ekonomi pribadi mereka.

 Sementara menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Trilogi Jakarta, yang dilakukan Januari 2024, menyebutkan kurangnya pemahaman tentang perencanaan keuangan serta tren YOLO (You Only Live Once) dan FOMO (Fear of Missing Out) menjadi faktor utama yang menghambat Gen Z dalam mencapai stabilitas finansial. “Gen Z cenderung lebih fokus pada pengalaman dibandingkan investasi jangka panjang. Mereka sering kali mengutamakan kesenangan sesaat tanpa mempertimbangkan dampak finansial di masa depan,” ujar Rosalia Nansih Widhiastuti, seorang pakar keuangan dari Universitas Trilogi.

Sebenrnya apa Itu Kebebasan Finansial dan Manfaatnya? Kebebasan finansial adalah kondisi di mana seseorang memiliki cukup aset dan pendapatan pasif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus bergantung pada pekerjaan tetap. Manfaatnya sangat besar, termasuk: Keamanan finansial: Tidak perlu khawatir tentang pengeluaran sehari-hari. Fleksibilitas hidup: Bisa memilih pekerjaan atau aktivitas yang benar-benar diminati. Pensiun dini: Memungkinkan seseorang untuk berhenti bekerja lebih awal dan menikmati hidup.

Read More  Jalan Kaki Bisa Bantu Cegah Kanker, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Gen Z memang menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai kebebasan finansial. Beberapa faktor utama yang membuat mereka kesulitan antara lain, Meningkatnya Biaya Hidup: Harga properti, pendidikan, dan kebutuhan sehari-hari terus meningkat, terutama di daerah perkotaan.

Utang Pendidikan: Banyak Gen Z yang harus membayar pinjaman pendidikan, sehingga sulit untuk menabung dan berinvestasi. Kurangnya Pendidikan Keuangan: Tidak semua Gen Z memiliki pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan, investasi, dan perencanaan masa depan.

Budaya Kepuasan Instan: Tren seperti “YOLO” (You Only Live Once) mendorong gaya hidup konsumtif, di mana uang lebih sering digunakan untuk pengalaman daripada investasi jangka panjang. Ekonomi Gig dan Penghasilan Tidak Teratur: Banyak Gen Z bekerja di sektor freelance atau ekonomi gig, yang sering kali tidak memberikan kestabilan finansial seperti pekerjaan tetap. Serta Pengaruh Media Sosial: Standar kesuksesan yang ditampilkan di media sosial sering kali tidak realistis, membuat banyak Gen Z merasa tertinggal dan mengalami kecemasan finansial.

Solusi Menuju Kebebasan Finansial

Untuk mengatasi tantangan ini, Gen Z perlu meningkatkan literasi keuangan, mulai berinvestasi sejak dini, dan mengelola pengeluaran dengan lebih bijak. “Menabung dan berinvestasi secara disiplin adalah kunci utama untuk mencapai kebebasan finansial,” tambah Widhiastuti.

Melalui strategi yang tepat, Gen Z masih memiliki peluang besar untuk mencapai kebebasan finansial dan menikmati hidup tanpa tekanan ekonomi. Namun, perubahan pola pikir dan kebiasaan finansial harus segera dilakukan agar impian tersebut bisa terwujud.

Back to top button