HealthcareUpdate News

Tes Smokerlyzer Ungkap Ratusan Murid SD di Banyuwangi Perokok Aktif

Angka mengejutkan muncul setelah 792 siswa SD di Banyuwangi terindikasi sebagai perokok aktif melalui tes Smokerlyzer yang digunakan untuk mengukur paparan karbon monoksida dalam napas.

Keprihatinan mewarnai pelaksanaan skrining kesehatan di sejumlah SD di Banyuwangi saat tes Smokerlyzer berhasil mengungkap bahwa 792 siswa terdeteksi sebagai perokok aktif. Tes ini menjadi alarm keras bahwa masalah merokok di kalangan anak lebih serius daripada yang dibayangkan.

Apa itu Smokerlyzer? Alat canggih ini merupakan perangkat uji napas yang mendeteksi kadar karbon monoksida (CO) dalam nafas seseorang dan memberi gambaran apakah mereka terpapar asap rokok. Dalam hitungan detik, Smokerlyzer menunjukkan jumlah CO dalam bentuk ppm, memberikan indikator biologis tentang status merokok seseorang. Bukan sekadar ekspetasi atau kecurigaan, ini adalah dasar ilmiah yang objektif dan visual untuk mendeteksi paparan rokok.

Hasil 792 murid ini bukan sekadar statistik—ini adalah realitas yang mengkhawatirkan. Pada usia SD, tubuh anak-anak masih berkembang. Merokok pada usia dini dapat menghambat pertumbuhan paru-paru, memicu infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia, serta meningkatkan frekuensi batuk, asma, dan infeksi telinga. Paparan asap rokok bahkan bisa memperlambat perkembangan kognitif dan imunitas anak, membuat mereka lebih rentan sakit dan sering absen sekolah.

Bahaya tak berhenti di situ: anak yang mulai merokok sejak dini memiliki risiko tinggi mengalami ketergantungan nikotin, karena otak remaja lebih rentan tertular adiksi . Proses adiksi bisa dimulai dengan sekali coba dan merokok ringan—tetapi efeknya bisa menetap seumur hidup.

Fenomena ini menjadi sinyal bahwa kampanye antirokok harus diperkuat di lingkungan sekolah dan keluarga. Orang tua dan guru perlu menjadi contoh dengan menjaga rumah dan sekolah tetap “smoke-free” agar anak tidak terbiasa dengan asap rokok—bahkan residu asap (thirdhand smoke) yang menempel di pakaian, furnitur, dan dinding juga bisa membahayakan anak ketika mereka menyentuh atau menghirup tanpa sadar.

Read More  Teh dan Kopi Panas Jadi Sumber Mikroplastik Tertinggi, Begini Dampaknya bagi Kesehatan

Lebih dari angka, hasil ini adalah panggilan serius untuk bertindak: membangun kebijakan lingkungan sehat di sekolah, memperketat peredaran rokok di sekitar anak, dan memperkuat edukasi kesehatan yang melibatkan anak sejak dini. Jika tidak ditangani, angka ini bisa terus naik dan berdampak pada kualitas generasi mendatang.

Back to top button