Safe and SecureUpdate News

Tips Damkar : Padamkan Api Secara Aman dan Cepat, Penting Saat Musim Kemarau

Kasus kebakaran yang terus berulang di kota-kota besar menjadi alarm keras bagi warga untuk memahami cara memadamkan api secara cepat dan aman, khususnya saat musim kemarau.

Asap hitam pekat membumbung tinggi dari sebuah permukiman padat di kawasan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (19/7) sore. Puluhan rumah ludes dilalap api, tiga orang mengalami luka serius, dan belasan lainnya kehilangan tempat tinggal. Ini bukan peristiwa tunggal. Dalam sepekan terakhir, kebakaran juga terjadi di Medan, Surabaya, dan Makassar. Musim kemarau yang kering, korsleting listrik, dan kelalaian kecil terbukti menjadi kombinasi yang mematikan.

Di tengah kepanikan itu, banyak warga masih tidak tahu bagaimana cara memadamkan api secara cepat dan aman saat insiden baru saja terjadi. Padahal, menurut Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, langkah awal yang benar bisa menjadi penentu selamat atau tidaknya satu lingkungan.

“Kami melihat masih banyak warga yang panik dan salah dalam menangani api. Misalnya menyiram api dari minyak dengan air, yang justru memperparah penyebaran api,” ujar Satriadi Gunawan, Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, dalam wawancara khusus, Senin (22/7).

Tips Padamkan Api ala Damkar

Menurut Satriadi, ada beberapa langkah krusial yang wajib diketahui masyarakat:

Pertama, jangan panik. Kedua, kenali sumber api. Jika api berasal dari korsleting listrik, matikan sumber listrik terlebih dahulu. Jangan langsung menyiram air karena bisa menyebabkan sengatan listrik. Gunakan alat pemadam api ringan (APAR) jenis CO2 atau serbuk kering (dry chemical powder) jika tersedia.

Jika api berasal dari dapur atau minyak goreng, jangan menyiram dengan air. Gunakan kain basah untuk menutup api atau taburkan garam/baking soda untuk meredakan nyala api.

Read More  Fexuprazan, Terobosan Baru Pengobatan GERD Kini Hadir di 30 Negara

“Yang paling penting adalah edukasi dasar tentang klasifikasi api dan cara penanganannya. Setiap rumah seharusnya punya APAR, walau kecil. Di banyak negara maju, itu sudah standar,” tambah Satriadi.

Bahaya Nyata di Musim Kemarau

Musim kemarau memperburuk situasi. Udara kering dan angin membuat api menjalar lebih cepat. Data dari Gulkarmat DKI Jakarta mencatat, lebih dari 900 kasus kebakaran terjadi sejak awal tahun hingga Juli 2025, dan lebih dari 60% di antaranya terjadi di permukiman padat.

“Kabel yang usang, colokan bertumpuk, dan kebiasaan memasak tanpa pengawasan, itu semua bom waktu,” kata Abdul Haris, Kepala Damkar Kota Medan. Ia juga menambahkan bahwa masyarakat harus mulai belajar memadamkan api kecil sendiri sebelum menunggu bantuan datang.

Pentingnya Latihan dan Kesiapsiagaan

Pihak Damkar di berbagai kota kini gencar melakukan edukasi ke RW dan RT, membentuk satuan relawan pemadam kebakaran di tingkat komunitas. Dalam simulasi yang dilakukan di wilayah Tegal Parang, Jakarta Selatan, warga diajarkan cara menggunakan APAR, mengenali sumber api, hingga cara menyelamatkan diri.

“Melatih diri menghadapi kemungkinan terburuk itu lebih baik daripada menyesal di kemudian hari,” ujar Haris.

Pemerintah daerah pun mendorong warga lebih waspada saat musim kemarau. Menyimpan alat pemadam, mengecek instalasi listrik secara rutin, dan tidak membakar sampah sembarangan menjadi langkah pencegahan yang efektif.

Back to top button