Trading Saham di BEI Kini Didukung AI: Era Baru Investasi yang Lebih Cerdas

eknologi masa depan kini hadir di ujung jari investor Indonesia melalui bantuan Artificial Intelligence (AI) dalam trading saham. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), inovasi ini tidak lagi sekadar wacana, tetapi sudah bisa langsung digunakan oleh investor ritel, membuka era baru investasi yang lebih cerdas dan terukur. Kehadiran AI memungkinkan analisis data pasar secara cepat, memproses ribuan informasi sekaligus, serta mengeksekusi strategi investasi dengan lebih presisi dibanding cara manual.

Salah satu pionir penggunaan AI di Indonesia adalah Mirae Asset Sekuritas Indonesia melalui peluncuran MAIA (Mirae Asset Intelligent Assistant) di aplikasi mobile M-STOCK. MAIA memanfaatkan backtesting strategi berdasarkan data historis IHSG dan saham LQ-45 sehingga memberikan keputusan berdasarkan logika, bukan emosi. “Dengan menggunakan MAIA, investor dan trader dapat menghindari keputusan impulsif yang sering kali dipengaruhi oleh emosi. Teknologi ini memungkinkan mereka untuk mengelola dana dengan lebih bijak,” jelas Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset, dalam keterangannya pada 24 Januari 2025. Ia menekankan bahwa volatilitas pasar dapat lebih optimal dimanfaatkan melalui tool ini.

Peluncuran resmi MAIA berlangsung pada 12 Desember 2024 dalam acara “Unveiling the Future of Trading” yang dihadiri oleh CEO Mirae Asset, Tae Yong Shim. “Inovasi telah menjadi DNA Mirae Asset sejak awal perjalanan kami. Fitur ini adalah upaya kami untuk membawa nilai tambah bagi nasabah di pasar yang terus bergerak dan dinamis,” ujar Shim.

Tidak hanya di ranah Mirae Asset, revolusi AI juga merambah platform pelatihan dan sinyal investasi. FITSTOCK AI, dikembangkan oleh Firman Marihot, seorang profesional trading dengan pengalaman lebih dari 16 tahun, memberikan akses ke sinyal trading berbasis AI untuk lebih dari 900 emiten di BEI. Di sesi belajar “Trading bareng FITSTOCK AI” pada Agustus 2025, Firman menunjukkan cara mengenali saham potensial menggunakan algoritma pintar yang dapat mempercepat riset dan pengambilan keputusan bagi investor pemula maupun profesional.

Menurut pihak Bursa Efek Indonesia (BEI), penggunaan teknologi AI untuk trading saham memang sedang dikaji secara serius. BEI menegaskan bahwa pengawasan yang ketat terhadap penggunaan teknologi ini penting untuk menjaga integritas dan stabilitas pasar. “Kami memantau perkembangan teknologi trading berbasis AI untuk memastikan investor tetap terlindungi dan pasar tetap sehat,” ujar perwakilan BEI dalam keterangan resmi. Meskipun regulasi khusus untuk AI trading ritel belum ditetapkan, langkah ini menunjukkan kesiapan BEI menyambut inovasi di pasar modal.

Kehadiran MAIA dan FITSTOCK AI membawa keuntungan nyata bagi investor. MAIA memungkinkan pelaksanaan strategi otomatis, seperti “buy on support, sell on resistance,” sehingga investor tidak harus memantau pasar sepanjang hari. FITSTOCK AI mempercepat riset saham, menilai peluang investasi dengan data-driven insights, dan memberikan rekomendasi yang dapat langsung diuji. Meski demikian, kedua teknologi ini bukan mesin uang instan. Mereka tetap membutuhkan pemahaman analisis fundamental, analisis teknikal, dan manajemen risiko agar hasil investasi optimal.

Selain itu, penggunaan AI dalam trading juga mendorong investor untuk lebih disiplin. Dengan eksekusi otomatis dan sinyal berbasis data, emosi seperti FOMO (fear of missing out) atau panic selling dapat diminimalkan. Investor pun dapat fokus pada strategi jangka panjang dan pengelolaan portofolio yang lebih terstruktur.

Meski regulasi masih berkembang, inovasi ini menandai era baru investasi di Indonesia. AI kini menjadi mitra cerdas bagi investor, membuka peluang cuan yang lebih terukur, dan membantu menghadapi dinamika pasar yang kompleks. Masa depan investasi di Indonesia sudah dimulai, dan teknologi AI menjadi salah satu penggeraknya.