Waspada 9 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Kenali Dampaknya dan Cara Konsumsi yang Sehat
Konsumsi gula berlebihan bisa memicu berbagai masalah kesehatan serius, dan tubuh sering kali memberi sinyal yang perlu dikenali lebih awal.

Hampir semua orang menyukai rasa manis, baik dari makanan maupun minuman, tetapi terlalu banyak gula dapat menjadi bumerang bagi tubuh. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan gula harian tidak lebih dari 25 gram atau setara dengan enam sendok teh. Sayangnya, banyak orang tanpa sadar melampaui batas itu setiap hari.
Tubuh sebenarnya punya cara untuk memberi peringatan ketika kadar gula mulai berlebihan. Salah satu tanda yang paling umum adalah sering merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas berat. Gula yang terlalu banyak menyebabkan lonjakan energi sesaat, namun cepat turun sehingga membuat tubuh terasa lemas. Selain itu, rasa haus yang meningkat juga bisa menjadi sinyal tubuh berusaha menyeimbangkan kadar gula dengan menarik lebih banyak cairan.
Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah sering buang air kecil, mulut kering, hingga sulit tidur di malam hari. Konsumsi gula berlebihan juga memengaruhi kondisi kulit, seperti munculnya jerawat lebih sering akibat lonjakan insulin yang memicu produksi minyak berlebih. Nafsu makan yang tidak terkendali, terutama terhadap makanan manis atau karbohidrat sederhana, juga bisa menandakan tubuh sudah terbiasa dengan kadar gula tinggi.
Dalam jangka panjang, tubuh yang terlalu sering menerima asupan gula akan rentan terhadap resistensi insulin, yang berujung pada risiko diabetes tipe 2. Kelebihan gula juga meningkatkan kemungkinan penumpukan lemak di hati, memperburuk kesehatan jantung, hingga memicu peradangan kronis. Kondisi ini tak hanya mengganggu metabolisme, tetapi juga dapat mempercepat proses penuaan dan menurunkan daya tahan tubuh.
Agar terhindar dari bahaya tersebut, langkah paling sederhana adalah mulai memperhatikan pola konsumsi gula sehari-hari. Gantilah minuman manis kemasan dengan air putih, teh tawar, atau infused water yang lebih segar. Jika ingin menambahkan rasa manis, pilih pemanis alami seperti madu dalam jumlah kecil atau buah segar yang kaya serat. Membaca label nutrisi juga penting, karena banyak produk makanan olahan yang mengandung gula tersembunyi.
Mengatur jadwal makan juga bisa membantu menekan lonjakan gula darah. Konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, gandum utuh, dan sayuran dapat membuat rasa kenyang lebih lama. Tambahkan sumber protein sehat seperti ikan, tahu, atau kacang-kacangan untuk menjaga energi tetap stabil sepanjang hari. Olahraga rutin, meski hanya jalan kaki 30 menit setiap hari, juga efektif membantu tubuh memproses gula dengan lebih baik.
Pada akhirnya, menikmati makanan manis bukanlah hal yang dilarang, asalkan bijak dalam mengatur porsinya. Dengan mengenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula sejak dini, menjaga pola makan seimbang, dan rutin beraktivitas fisik, risiko penyakit kronis bisa ditekan dan kesehatan tetap terjaga.