Kecelakaan Lalu Lintas Tren Menurun, Tapi Tantangan Masih Ada
Meskipun angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia menunjukkan penurunan signifikan pada 2025, negara ini masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan keselamatan jalan dibandingkan dengan negara-negara lain.
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia mengalami penurunan signifikan selama periode mudik Lebaran 2025. Menurut Kementerian Perhubungan, terjadi penurunan sebesar 34,31% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total 4.640 kasus kecelakaan tercatat selama periode tersebut .
Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, menyatakan bahwa penurunan ini merupakan hasil dari peningkatan kesadaran masyarakat dan upaya bersama dalam meningkatkan keselamatan berkendara. “Kami melihat adanya peningkatan dalam hal keselamatan dan pengawasan selama periode mudik,” ujarnya .
Namun, meskipun ada penurunan dalam jumlah kecelakaan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal keselamatan jalan secara keseluruhan. Menurut data dari World Health Organization (WHO), pada 2021, diperkirakan sekitar 31.000 kematian terjadi akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia, yang mencakup 2,0% dari seluruh kematian di negara ini .
Secara global, WHO melaporkan bahwa sekitar 1,19 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas, menjadikannya salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia . Indonesia, dengan tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas sebesar 11,3 per 100.000 penduduk, berada di peringkat menengah secara global .
Perbandingan dengan negara lain menunjukkan bahwa beberapa negara berhasil menurunkan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas secara signifikan. Misalnya, negara-negara di Eropa memiliki rata-rata tingkat kematian yang lebih rendah, dengan beberapa negara mencatat kurang dari 5 kematian per 100.000 penduduk .
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah, termasuk peningkatan infrastruktur jalan, kampanye keselamatan berkendara, dan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pelanggaran lalu lintas. Namun, para ahli menekankan pentingnya pendekatan yang lebih holistik.
“Peningkatan keselamatan jalan memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pendidikan keselamatan berkendara harus dimulai sejak dini, dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk memantau dan meningkatkan perilaku pengemudi,” kata Dr. Rina Susanti, pakar transportasi dari Universitas Indonesia.
Dengan upaya yang berkelanjutan dan kolaboratif, Indonesia dapat berharap untuk terus menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan keselamatan bagi semua pengguna jalan.
