Gen Z Kuasai Pasar Saham, Begini Cara Investasi Agar Cuan Maksimal

Generasi Z semakin mendominasi pasar saham di Indonesia. Hingga Mei 2025, jumlah investor saham telah mencapai 7 juta Single Investor Identification (SID), dengan 54% di antaranya berasal dari Gen Z. Tren ini menunjukkan bahwa anak muda semakin sadar akan pentingnya investasi dan mulai membangun portofolio keuangan mereka sejak dini.

Namun, berinvestasi di pasar saham tidak bisa dilakukan sembarangan. Rivan Kurniawan, penasihat investasi, menekankan pentingnya pemahaman dasar sebelum terjun ke dunia saham. “Gen Z harus memahami profil risiko dan tujuan investasi mereka. Jangan hanya ikut-ikutan tren tanpa riset yang matang,” ujarnya.

Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh investor muda. Memilih saham blue chip yang memiliki fundamental kuat dan stabil adalah langkah awal yang bijak. Saham dari perusahaan besar dengan rekam jejak yang baik cenderung lebih aman dan memiliki potensi keuntungan jangka panjang.

Selain itu, diversifikasi portofolio menjadi kunci agar risiko investasi tetap terjaga. Tidak hanya berinvestasi di satu sektor, tetapi menyebarkan dana ke berbagai industri dapat membantu mengurangi dampak fluktuasi pasar.

Suhindarto, Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, menyarankan agar Gen Z tidak tergoda dengan saham murah tanpa analisis mendalam. “Harga saham yang rendah memang menarik, tetapi penting untuk melihat valuasi dan prospek bisnis perusahaan sebelum membeli,” katanya.

Teknologi juga memainkan peran besar dalam investasi saham bagi Gen Z. Banyak aplikasi investasi kini menawarkan fitur edukasi dan analisis pasar yang memudahkan investor pemula memahami tren saham. Memanfaatkan platform digital untuk riset dan pemantauan pasar bisa membantu investor membuat keputusan yang lebih cerdas.

Pada dasarnya investasi saham bisa menjadi cara efektif untuk membangun kekayaan, tetapi diperlukan strategi yang tepat agar hasilnya optimal. Beberapa langkah penting yang bisa diterapkan oleh investor, terutama Gen Z yang semakin aktif di pasar saham:

Pahami Mindset Investasi
Sebelum mulai berinvestasi, penting untuk memiliki mindset yang benar. Investasi saham bukanlah cara cepat kaya, tetapi membutuhkan kesabaran dan strategi yang matang. Investor harus memahami bahwa pasar saham memiliki fluktuasi, dan keuntungan besar biasanya diperoleh dalam jangka panjang.

Atur Money Management
Mengelola keuangan dengan baik adalah kunci sukses dalam investasi. Jangan mengalokasikan seluruh dana ke saham tanpa mempertimbangkan kebutuhan pokok. Pastikan ada dana darurat dan alokasikan investasi sesuai dengan profil risiko.

Pilih Saham dengan Fundamental Kuat
Salah satu strategi terbaik adalah memilih saham blue chip, yaitu saham dari perusahaan besar dengan rekam jejak yang baik. Saham dengan fundamental kuat cenderung lebih stabil dan memiliki potensi keuntungan jangka panjang.

Diversifikasi Portofolio
Jangan hanya berinvestasi di satu sektor. Sebarkan dana ke berbagai industri untuk mengurangi risiko. Misalnya, kombinasi saham perbankan, teknologi, dan konsumen dapat membantu menjaga stabilitas portofolio.

Gunakan Analisis Fundamental
Sebelum membeli saham, periksa laporan keuangan perusahaan, seperti laba rugi, arus kas, dan neraca. Faktor eksternal seperti kondisi makroekonomi dan prospek industri juga harus dipertimbangkan.

Terapkan Manajemen Risiko dan Stop Loss
Investor harus menetapkan batas kerugian atau stop loss agar tidak mengalami kerugian besar. Jangan mempertahankan saham yang terus mengalami penurunan tanpa alasan yang jelas.

Reinvestasi Keuntungan
Jika sudah mendapatkan keuntungan, jangan langsung menarik dana. Reinvestasikan kembali untuk meningkatkan nilai investasi dalam jangka panjang.

Dengan strategi yang tepat, Gen Z bisa memanfaatkan peluang di pasar saham untuk membangun kekayaan mereka. Memahami dasar investasi, memilih saham dengan fundamental kuat, serta melakukan diversifikasi adalah langkah penting agar investasi saham benar-benar menghasilkan cuan maksimal.