Pria dengan Lingkar Pinggang Lebih dari 90 cm Berisiko Tinggi Kesehatan
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menekankan bahwa pria dengan lingkar pinggang melebihi 90 cm memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai penyakit kronis.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga ukuran lingkar pinggang sebagai indikator kesehatan. Dalam acara peluncuran Pasukan Putih Jakarta pada Rabu (14/5), Menkes menyatakan bahwa pria dengan lingkar pinggang lebih dari 90 cm berisiko lebih tinggi mengalami berbagai penyakit kronis.
“Menurut standar Kementerian Kesehatan RI, lingkar pinggang yang sehat bagi pria adalah 90 cm ke bawah,” jelas Menkes. Ia menambahkan bahwa cara sederhana untuk mengeceknya bisa melalui ukuran celana jeans yang biasa dikenakan. “Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans ukurannya di atas 32–33, itu udah pasti obesitas. Dan yang obesitas itu, menghadap Allahnya lebih cepat dibandingkan yang pakai celana 32,” ucapnya.
Pernyataan Menkes ini bukan dimaksudkan untuk mempermalukan atau melakukan body shaming, melainkan sebagai bentuk edukasi mengenai pentingnya kesadaran terhadap obesitas dan risiko penyakit kronis yang menyertainya. Ia menjelaskan bahwa lemak yang menumpuk di area perut, dikenal sebagai lemak visceral, dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Dr. Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan lingkar pinggang adalah indikator lemak visceral—lemak berbahaya yang menyelimuti organ vital. “Lemak di perut itu bukan cuma soal penampilan. Ini ancaman serius bagi jantung, liver, bahkan otak,” katanya.
Penelitian menunjukkan bahwa setiap peningkatan ukuran lingkar pinggang sebesar 1 cm dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 2%. Selain itu, pria dengan lingkar pinggang lebih dari 120 cm memiliki risiko kematian 2,02 kali lebih tinggi dibandingkan mereka dengan lingkar pinggang kurang dari 90 cm.
Untuk menjaga kesehatan, Menkes menyarankan masyarakat untuk rutin memantau tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah. Ia juga menekankan pentingnya pola hidup sehat, termasuk olahraga teratur dan pola makan seimbang, guna mencegah penumpukan lemak di area perut.