Peran Penting Sistem Manajemen Keselamatan dan Penghargaan Industri
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) menjadi kunci dalam menekan angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan transportasi di tanah air.

Kecelakaan lalu lintas masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Data dari Korlantas Polri menunjukkan bahwa selama Operasi Ketupat 2025, terjadi 4.640 kasus kecelakaan lalu lintas, meskipun angka ini menurun sebesar 34,31% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan, namun angka tersebut tetap menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut dalam meningkatkan keselamatan transportasi.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penerapan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) oleh perusahaan angkutan umum. SMK merupakan tata kelola keselamatan yang komprehensif, mencakup aspek regulasi, pengemudi, kendaraan, perbengkelan, dan manajemen keselamatan itu sendiri. Penerapan SMK ini diwajibkan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta diperkuat oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 85 Tahun 2018.
Implementasi SMK telah menunjukkan hasil positif. Misalnya, PT Indo Transport Abdimas telah menerapkan SMK dengan nilai total 99,175, termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan SMK secara konsisten dapat meningkatkan keselamatan operasional perusahaan angkutan umum.
Dr. Aang Gunawan, AMTrD., M.M., Wakil Rektor III ITL Trisakti, menjelaskan bahwa penerapan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) dapat menjadi solusi untuk mengurangi angka kecelakaan.
“Sistem manajemen keselamatan adalah sistem yang dapat mengenali atau mendeteksi risiko dalam suatu proses bisnis transportasi agar tidak menimbulkan kecelakaan,” ujar Dr. Aang. SMK juga mencakup desain kendaraan yang tepat, pemeliharaan sistem, pre-inspeksi, manajemen risiko, dan supervisi yang efektif.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku industri transportasi yang berkomitmen pada keselamatan dan pengalaman pelanggan, Forum Keselamatan Transportasi Indonesia (FOKTI) menyelenggarakan Indonesia Brand Experience in Transportation Industry Award.
Indonesia Brand Experience in Transportation Industry Award ajang penghargaan bergengsi yang diselenggarakan FOKTI ini juga bekerja sama dengan Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti. Acara ini bertujuan untuk mengapresiasi pelaku industri transportasi yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas, keselamatan, dan pengalaman pengguna di sektor transportasi Indonesia.
Pada tahun 2024, penghargaan ini diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai unggul berdasarkan survei terhadap 1.500 responden di enam kota besar: Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Penilaian mencakup lima dimensi pengalaman pelanggan: sensorik, afektif, perilaku, intelektual, dan sosial.
Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam meningkatkan keselamatan dan kualitas layanan. Pada tahun 2024, beberapa perusahaan menerima penghargaan ini atas upaya mereka dalam meningkatkan keselamatan dan pengalaman pelanggan.
Berikut adalah pemenang penghargaan berdasarkan kategori:
- Ban Mobil: Bridgestone dan PT Michelin Indonesia
- Pembiayaan Motor Nonbank: FIFASTRA
- Sepeda Motor Listrik: Polytron
- Alat Pembayaran Transportasi dan Kartu Tol: Mandiri e-Money
- Asuransi Perjalanan: AXA Insurance Indonesia
- Ban Motor: IRC
- Asuransi Mobil: Garda Oto dan Autocillin
- Mobil Listrik: Wuling Air ev
- Sparepart Motor: Aspira
- Perusahaan Otobus: DAMRI
Penghargaan ini tidak hanya memberikan pengakuan, tetapi juga mendorong perusahaan lain untuk meningkatkan standar keselamatan dan layanan mereka. Dengan demikian, diharapkan keselamatan transportasi di Indonesia dapat terus meningkat, sejalan dengan pertumbuhan industri dan kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi yang aman dan andal.
Melihat dampak positif yang ditimbulkan, sangat disarankan agar Indonesia Brand Experience in Transportation Industry Award dijadikan sebagai agenda tahunan. Dengan frekuensi rutin, penghargaan ini bisa menjadi indikator kemajuan industri, mendorong terciptanya standar keselamatan yang lebih tinggi, serta memicu semangat kompetitif yang sehat di kalangan pelaku usaha transportasi.
Lebih dari sekadar seremoni, acara ini bisa menjadi momentum refleksi nasional terhadap kinerja keselamatan transportasi dan bagaimana publik serta pelaku industri bersama-sama berkontribusi menciptakan sistem transportasi yang lebih aman, ramah pengguna, dan berkelanjutan.
Seperti yang disampaikan oleh Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, dalam sebuah forum transportasi:
“Konsistensi kebijakan dan penghargaan publik adalah kombinasi yang ampuh. Ketika pemerintah dan masyarakat menghargai perusahaan yang peduli keselamatan, maka perubahan sistemik akan lebih cepat terjadi.”