Rutin Minum Susu, Kunci Pertumbuhan Anak?
Minum susu secara rutin diyakini dapat mendukung pertumbuhan anak, tetapi apakah benar bisa membuat tinggi badan mencapai 180 cm?

Dalam sebuah acara di Bangkalan, Ketua Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa kedua anaknya memiliki tinggi badan 181 cm dan 185 cm berkat kebiasaan minum susu sejak kecil. Bahkan, mereka diwajibkan mengonsumsi 2 liter susu per hari hingga kelas 2 SMA. “Jadi tinggi badan bukan cuma masalah genetik, tapi juga asupan gizi yang cukup dan seimbang,” ujar Dadan.
Namun, apakah konsumsi susu dalam jumlah besar benar-benar berpengaruh terhadap tinggi badan anak?
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi susu di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara lain. Pada 2024, konsumsi susu per kapita di Indonesia hanya 16,27 kg per tahun, jauh di bawah Malaysia (36,2 kg) dan Thailand (22,2 kg).
Lebih dari itu, 60 persen anak Indonesia tidak pernah minum susu karena faktor ekonomi. Hal ini menjadi tantangan besar dalam meningkatkan asupan gizi anak-anak untuk mendukung pertumbuhan optimal.
Susu dikenal sebagai sumber protein, kalsium, dan vitamin D, yang berperan penting dalam pembentukan tulang dan otot. Studi menunjukkan bahwa konsumsi susu secara rutin dapat membantu mengurangi risiko stunting dan mendukung pertumbuhan anak.
Namun, para ahli menyarankan bahwa anak di atas satu tahun cukup mengonsumsi maksimal 500–720 ml susu per hari untuk mendapatkan manfaat optimal tanpa risiko gangguan pencernaan atau obesitas.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Tinggi Badan
Selain asupan susu, tinggi badan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor utama seperti: Genetika – Menentukan sekitar 80% dari potensi tinggi badan seseorang. Nutrisi – Pola makan seimbang dengan protein, sayur, dan buah sangat penting. Aktivitas fisik – Olahraga seperti berenang, lompat tali, dan basket membantu pertumbuhan tulang. Serta, Kualitas tidur – Hormon pertumbuhan bekerja maksimal saat anak tidur nyenyak.
Minum susu memang berkontribusi pada pertumbuhan anak, tetapi tidak perlu sampai 2 liter per hari. Konsumsi susu yang berlebihan justru bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Penting bagi orang tua untuk memastikan anak mendapatkan gizi seimbang, bukan hanya dari susu, tetapi juga dari makanan bergizi lainnya. Dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif, anak-anak Indonesia bisa mencapai potensi tinggi badan terbaik mereka.