DBS Hong Kong dan edge Perkuat Konektivitas Ekonomi Indonesia
Melalui konferensi “Gateway to Indonesia” di Hong Kong, DBS Hong Kong dan edge menghubungkan pelaku bisnis lintas kawasan untuk menjelajahi peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

DBS Bank (Hong Kong) Limited bekerja sama dengan edge, platform bisnis lintas kawasan, dalam menggelar konferensi bertajuk “Gateway to Indonesia: Navigating Uncertainties to Capture Boundless Growth” di Hong Kong pekan lalu. Acara ini menjadi wadah strategis bagi para eksekutif, investor, dan profesional dari Asia untuk mendalami lanskap ekonomi Indonesia serta menjajaki potensi pertumbuhan di tengah dinamika global.
Konferensi ini menghadirkan pembicara utama dari sektor keuangan, diplomasi, dan teknologi, seperti April Lam dan Andrew You selaku Co-Founder edge; Boris Chan dan Patrick Lau dari DBS Hong Kong; serta Yul Edison, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Hong Kong.
Di tengah pergeseran pola perdagangan internasional, acara ini menyoroti pentingnya Indonesia sebagai salah satu pasar berkembang paling dinamis di Asia Tenggara. Dengan jaringan regional yang luas dan kapabilitas lintas batas, DBS Bank memanfaatkan keunggulannya untuk membantu perusahaan mengakses peluang investasi dan ekspansi di pasar Indonesia yang sedang bertumbuh pesat.
DBS juga menawarkan layanan konsultasi pasar, pembiayaan lintas negara, serta solusi manajemen kas dan valuta asing yang mendukung efisiensi bisnis di tengah volatilitas ekonomi. Ini mencerminkan peran strategis DBS dalam menjembatani kebutuhan bisnis global dengan realitas operasional di Asia.
Hong Kong sendiri tetap menjadi mitra dagang dan investor penting bagi Indonesia. Ekspor dari Indonesia ke Hong Kong terus stabil, dengan sektor unggulan seperti pakaian, elektronik, bahan bakar mineral, dan produk laut. Dalam konteks investasi asing langsung (FDI), Hong Kong bahkan menjadi investor asing terbesar kedua di Indonesia sepanjang 2024 dengan nilai mencapai US$2,2 miliar, mengikuti Singapura dan Tiongkok.
Anthonius Sehonamin dari DBS Indonesia menegaskan bahwa peran Hong Kong sangat signifikan, terutama di sektor pertambangan dan energi yang mendukung hilirisasi industri di Indonesia. Ia juga menyampaikan komitmen DBS untuk terus memfasilitasi arus investasi dan membangun daya saing industri nasional melalui solusi pembiayaan lintas batas yang terpercaya.
Yul Edison menambahkan bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami transformasi struktural dari manufaktur tradisional ke industri digital dan e-commerce. Dukungan infrastruktur di kawasan industri seperti Batang, Kendal, dan Subang menjadikan Indonesia magnet bagi perusahaan yang ingin merelokasi atau memperluas operasinya di Asia.
Sementara itu, edge memposisikan diri sebagai penghubung tepercaya antara pelaku usaha Hong Kong dan Indonesia. Melalui kolaborasi ini, edge dan DBS Hong Kong mendorong konektivitas digital dan pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.
Sebagai bagian dari komitmennya, DBS Institutional Banking Group terus menghadirkan solusi menyeluruh—mulai dari pembiayaan proyek, pengelolaan risiko mata uang, hingga akses pasar di 19 negara. Dengan menjadikan Hong Kong sebagai gerbang konektivitas, DBS melihat Indonesia sebagai tujuan strategis yang potensial dalam membentuk arsitektur ekonomi Asia yang lebih terintegrasi.