FintalkUpdate News

Investor Kripto di Indonesia Tembus 16,5 Juta, Transaksi Naik 62% pada Juli 2025

Industri aset kripto di Indonesia mencatat lonjakan signifikan pada Juli 2025 dengan jumlah investor dan nilai transaksi yang terus menanjak di tengah dinamika global maupun domestik.

Industri kripto di Indonesia menunjukkan perkembangan pesat sepanjang Juli 2025. Berdasarkan data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah konsumen kripto per Juli mencapai 16,5 juta orang, naik 4,11% dibandingkan Juni yang tercatat 15,85 juta. Dari sisi nilai transaksi, lonjakan jauh lebih tinggi. OJK mencatat total transaksi mencapai Rp52,46 triliun, melonjak 62,36% dibandingkan Juni yang berada di Rp32,31 triliun. Sepanjang 2025, total transaksi kripto di Indonesia sudah mencapai Rp276,45 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menegaskan bahwa operasional penyelenggara aset digital berjalan normal. “Penempatan dan penarikan dana masih dalam kisaran normal, kepercayaan konsumen tetap terjaga,” ujarnya dalam Rapat Dewan Komisioner OJK, Kamis (4/9/2025).

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menyambut tren ini sebagai sinyal positif bagi industri. Menurutnya, kenaikan jumlah investor dan transaksi menunjukkan minat masyarakat tetap tinggi meski pasar menghadapi tekanan global. “Fundamental industri kripto di Indonesia tetap kuat. Dukungan regulasi, literasi keuangan digital, dan inovasi produk akan menjadi katalis utama pertumbuhan di masa depan,” jelasnya.

Meski optimisme tumbuh, industri kripto di Indonesia tak lepas dari dinamika sosial-politik dalam negeri. Namun, arah pasar lebih banyak dipengaruhi oleh faktor global seperti kondisi makroekonomi dan geopolitik. Data CoinMarketCap menunjukkan, volume transaksi kripto Indonesia pada 25 Agustus 2025 mencapai US$108,6 juta sebelum melemah 3–5% menjelang akhir pekan. Pelemahan ini sejalan dengan turunnya harga Bitcoin di bawah US$107.500 (sekitar Rp1,76 miliar), serta berkurangnya arus dana ke ETF Bitcoin akibat aksi jual institusional.

Read More  Side Hustle Jadi Tren Gen Z, Tambahan Cuan Manfaatkan Peluang

Pengamat menilai faktor domestik memang dapat memengaruhi psikologi investor ritel, namun arah utama pasar kripto tetap bergantung pada sentimen global. Meski begitu, pertumbuhan investor dan transaksi di Indonesia menandakan bahwa minat masyarakat pada aset digital tidak luntur. Bahkan, di tengah ketidakpastian politik, kripto semakin dilihat sebagai alternatif investasi jangka panjang.

Prospek jangka panjang industri kripto nasional dinilai tetap cerah. Generasi muda semakin terbuka terhadap aset digital, sementara tren adopsi institusional dan kejelasan regulasi global memperkuat fondasi pertumbuhan. Dengan kombinasi minat masyarakat, komitmen regulator, dan inovasi dari pelaku industri, pasar kripto Indonesia diperkirakan mampu terus berkembang dan memberi kontribusi nyata pada ekonomi digital nasional.

Back to top button